EKONOMI

Pekan Ini, Rupiah Sempat Melemah Diatas Rp15.200 per Dolar

KINERJA pasar keuangan pada hari ini khususnya bursa saham ditutup di zona hijau. Kinerja IHSG membaik seiring dengan penguatan sejumlah kinerja indeks bursa saham di Asia.

Penguatan kinerja bursa saham tertolong oleh membaiknya ekspektasi kinerja inflasi, dimana inflasi AS yang paling dinanti. Spekulasi perlambatan laju tekanan inflasi akan membuat ekspektasi pemulihan ekonomi di AS mencuat, meskipun pada dasarnya belum sepenuhnya aman dari ancaman resesi.

Akan tetapi setidaknya ekspektasi kenaikan bunga acuan tidak seburuk sebelumnya. Ini yang membuat kinerja pasar saham membaik di sejumlah Negara saat ini.

Meski demikian IHSG masih berkonsolidasi di kisaran level 6.800, dimana IHSG pada hari ini ditutup naik 0.17% di level 6.808,21. Dan selama perdagangan di pekan ini, IHSG mengalami pemulihan.

Berbeda dnegan kinerja IHSG, mata uang Rupiah justru berkinerja sebaliknya. Rupiah justru sempat melemah hingga mendekati Rp15.250 per US Dolarnya. Meskipun pada hari ini Rupiah mampu mengurangi kerugiannya dengan ditransaksikan dikisaran harga Rp15.070 per US Dolar, di sesi perdagangan sore. Tekanan rupiah terjadi karena US Dolar masih dalam tren penguatan seiring dengan ekspektasi kenaikan bunga acuan US Dolar di bulan ini.

Rupiah mendapat tekanan besar manakala The FED diproyeksikan menaikkan bunga acuan. Hal ini terjadi karena imbal hasil dengan memegang mata uang US Dolar menjadi lebih menarik, dibandingkan dengan aset keuangan lainnya. Dan tekanan pada mata uang Rupiah sejauh ini lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal.

Kalau berkaca pada kinerja ekspor tanah air yang menjadi salah satu penopang cadangan US Dolar atau devisa. Meskipun kinerja ekspor melambat belakangan ini, namun surplus neraca dagangnya masih mampu dipertahankan. Yang seharusnya tidak memberikan dampak negatif bagi mata uang rupiah. Jadi memang spekulasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS yang menjadi pemicu pelemahan rupiah saat ini.

Disisi lain harga emas mampu melawan tekanan US Dolar dengan diperdagangkan sedikit membaik dikisaran $1.940 per ons troy nya. Ekspektasi laju inflasi yang melemah pada perekonomian AS membuat pelaku pasar meyakini bahwa kenaikan bunga acuan mungkin tetap terjadi, dengan agresifitas yang melemah. Jiak dirupiahkan harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran 943 ribu per gramnya.(Penulis: Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara)

admin

Recent Posts

Banjir Meluas di Sumut, Badko HMI Kritik Minimnya Respons Cepat Pemerintah Pusat

koranmonitor - MEDAN | Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara semakin meluas, dan…

56 tahun ago

Jalur Kereta Api Medan–Binjai Amblas Akibat Banjir

koranmonitor - SUNGGAL | Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Medan dan Kota Binjai…

56 tahun ago

Banjir Rendam 5 Kecamatan di Kota Binjai, Menelan Korban Jiwa

koranmonitor - BINJAI | Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Binjai sejak Rabu…

56 tahun ago

Badko HMI Sumut Menduga Ada Kejanggalan Kasus Pemeriksaan DIF, Terkait Aturan Permendagri dan PP

koranmonitor - BINJAI | Kasus dugaan korupsi Dana Insentif Fiskal (DIF) di Kota Binjai hingga…

56 tahun ago

Belum Ada Dapur Umum, Ratusan Rumah di Perumnas Griya Martubung I Sekitarnya Dilanda Banjir

koranmonitor - MEDAN | Sekira ratusan rumah penduduk di Perumahan Nasional Griya Martubung I Kelurahan…

56 tahun ago

Gelar Muscab Pertama, Hj Nuraini Azizi Ketua PC BKMT Medan Maimun Terpilih 2025-2030

koranmonitor - MEDAN | Hj. Nuraini Azizi terpilih sebagai Ketua Cabang Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)…

56 tahun ago