Pulihkan Wisata, Sandiaga Uno Akan Berkantor di Bali

oleh -16 views

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno akan berkantor di Bali untuk memulihkan pariwisata di salah satu ikon wisata Indonesia itu.

Keputusan berkantor di Bali ini kata Sandi dilakukan demi menghindari laporan bersifat ABS atau Asal Bapak Senang dari staf kementerian yang dipimpinnya.

Menurutnya, dengan berkantor di Bali dia tentu bisa merasakan langsung setiap geliat dan permasalahan yang ada di Bali. Dia pun bisa dengan mudah menyampaikan apa yang dia lihat dan dia rasakan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bukan hanya laporan anak buah semata.

“Saya sangat menikmati kalau kita langsung mendengar tanpa ada laporan dari staf Kementerian Pariwisata yang ‘asal bapak senang’. Saya pengalaman di pemerintahan, kadang-kadang laporan itu ‘bagus pak-bagus pak’, ‘gini-gini’, tapi begitu saya tanya ternyata nggak seperti itu,” kata Sandi melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (24/1/2021).

Sandi dalam keterangan tersebut mengatakan saat ini sektor pariwisata memang terdampak paling parah akibat pandemi yang terjadi sejak 2020 lalu. Salah satunya sektor pariwisata di Bali.

Pasalnya kata dia, lebih dari 80 persen masyarakat Bali menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Mereka kehilangan pendapatan lantaran tertutupnya akses hingga turunnya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Saandi berharap dengan berkantor di Bali, ia bisa segera menemukan solusi agar geliat pariwisata dan usaha di Bali segera bisa dibangkitkan kembali. Lagi pula kata Sandi, sistem berkantor ini bukan hanya sekadar kunjungan, dia akan menetap setiap bulannya selama beberapa hari.

“Berkantor di Bali paling tidak sebulan sekali beberapa hari, ini berkantor bener ya, bukan berkunjung, tapi berkantor,” kata dia.

Tapi, Sandi belum merinci kapan ide berkantor di Bali ini akan dilaksanakannya. Ia hanya mengatakan rencana itu masih dikaji secara komprehensif oleh jajarannya di Kemenparerkraf.

“Ini kita sedang coba finalkan, agar perhatian ini, ‘seeing is believing’. Kalau cuma ngomong-ngomong dari Jakarta-nggak ada di Bali, pasti nggak akan punya credibility,” jelas Sandi.vh/cnn