EKONOMI

Saatnya Beli?, Sepekan ke Depan Harga Emas Berpeluang Turun Lagi Jelang FOMC Minutes

koranmonitor – MEDAN | Pekan ini pelaku pasar akan melihat bagaimana pandangan Bank Sentral AS, terkait dengan kemungkinan kenaikan bunga acuannya yang tertuang dalam FOMC minutes pada hari kamis mendatang.

Sehingga lagi-lagi nanti kita akan dihadapkan pada ekspektasi pasar, yang diterjemahkan melalui testimoni yang akan disampaikan oleh The FED.

Jadi saat menuju FOMC minutes, pasar keuangan akan banyak digerakkan oleh faktor teknikal. Dimana untuk kinerja IHSG akan bergerak dalam rentang 6.800 hingga ke level 6.930. Sementara itu untuk kinerja mata uang rupiah masih akan bergerak, dalam rentang 15.100 hingga 15.250 per US Dolar.

Sejumlah agenda ekonomi di awal pekan, seperti rilis neraca pembayaran tanah air, ditambah dengan rilis data indeks harga properti menjelang akhir pekan, tidak akan memberikan dampak besar bagi pasar keuangan di tanah air. Pelaku pasar masih akan fokus kepada rilis sejumlah data dari Negara lain, sehingga di pekan ini IHSG dan rupiah akan dipengaruhi oleh banyak sentimen eksternal.

Selain FOMC minutes yang nantinya akan menjadi motor penggerak pasar keuangan dunia. Estimasi untuk pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat juga layak dicermati. Sejauh ini ekspektasinya adalah penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi AS. Selanjutnya, Rilis data pertumbuhan ekonomi Jerman yang menjadi ekonomi terbesar di eropa juga harus dicermati.

Dimana pertumbuhan ekonomi Jerman secara YoY di kuartal keempat 2022 akan mengalami penurunan dikisaran 1.1%, dibandingkan dengan realisasi sebelumnya di level 1.4%. Setelahnya inflasi inti di AS yang diperkirakan mengalami penurunan juga menarik untuk diikuti. Mengingat inflasi ini kerap dijadikan acuan bagaimana suku bunga acuan The FED nantinya terbentuk.

Yang selanjutnya kerap diikuti dengan fluktuasi pada pasar keuangan di banyak Negara, bahkan juga menjadi acuan dalam memproyeksikan harga emas.

Menurut pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benyamin melalui keterangan tertulisnya diterima koranmonitor.com, Minggu (19/2/2023), mengatakan, untuk harga emas sendiri di pekan ini diproyeksikan masih akan bergerak dalam rentang $1.800 hingga $1.850 per ons troynya.

Namun, harga emas memiliki potensi untuk turun lebih dalam jika FOMC Minutes nantinya bersikap hawkish dalam menetapkan besaran bunga acuan.

“Jadi memang ada potensi dimana harga emas berpeluang untuk terkoreksi cukup dalam. Harga emas berpeluang mengalami koreksi lanjutan, manakala US Dolar justru berada dalam tren naik setelah FOMC minutes itu sendiri. Jadi potensi koreksi yang akan terjadi nantinya bisa dimanfaatkan untuk kembali melakukan akumulasi emas. Karena koreksi ini diperkirakan hanya terjadi sesaat, sampai nantinya The FED akan terlihat berhenti menaikkan suku bunga acuan di level tertentu,” sebutnya KM-red

admin

Recent Posts

Ops Kancil Toba 2025,  Polres Labusel Tangkap 8 Pelaku Curanmor dan Sita 15 Motor

koranmonitor - LABUSEL | Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel), berhasil…

56 tahun ago

Dukung Pelatihan AI untuk Guru di Sumut, Bobby Nasution Harap Dorong Transformasi Pendidikan

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mendukung program pelatihan…

56 tahun ago

Aktivitas Toto Gelap Bermerek “NG” Marak di Medan dan Deli Serdang, Omzet Capai Ratusan Juta Per Hari

koranmonitor - MEDAN | Meski Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) gencar anggota berbagai bentuk…

56 tahun ago

Rico Waas Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik dan Kesehatan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen Pemerintah…

56 tahun ago

Demo di PT Universal Gloves di Patumbak Ricuh, Wartawan Jadi Korban Pemukulan Diduga oleh Preman Bayaran

koranmonitor - PATUMBAK | Aksi unjuk rasa warga di depan PT Universal Gloves (UG), Jalan Besar…

56 tahun ago

Rico Waas Tekankan Program CSR BNCT Harus Berdampak Nyata bagi Warga Belawan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan agar program…

56 tahun ago