Sejumlah Kebutuhan Pangan Berfluktuasi Memasuki Libur Panjang Akhir Pekan

oleh
Sejumlah Kebutuhan Pangan Berfluktuasi Memasuki Libur Panjang Akhir Pekan
Kebutuhan pangan

koranmonitor – MEDAN | Memasuki libur panjang akhir pekan, yang bertepatan dengan perayaan hari raya waisak. Sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat berfluktuasi.

Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin menyebutkan, harga cabai merah ditransaksikan dalam rentang Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per Kg, untuk wilayah kota medan dan sekitarnya. Setelah sempat menyentuh 80 ribu per Kg pada perdagangan hari Senin.

Sementara untuk cabai rawit ditransaksikan dalam rentang Rp23 ribu hingga Rp33 ribu per Kg. Harga cabai rawit terpantau stabil sejauh ini. Selanjutnya harga ikan tongkol mengalami kenaikan dari yang sebelumnya sempat menyentuh Ro10 ribu per Kg, menjadi Rp17 ribuan per Kg pada hari ini. Ikan dencis yang dijual Rp23 ribu per Kg sebelumnya, juga mengalami kenaikan menjadi Rp25 ribu per kg saat ini.

“Harga ikan segar secara keseluruhan mulai membaik harganya. Meskipun realisasi harga ikan segar sejauh ini masih terbilang murah. Selanjutnya harga bawang merah bergerak dalam tren turun di bulan mei ini. Jika membandingkan harga bawang merah di awal mei dengan hari ini, terjadi penurunan sekitar Rp10 ribu per Kg nya,” sebutnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/5/2024).

Dikatakannya, harga bawang merah sejauh ini ditransaksikan dalam rentang Rp40 ribu hingga Rp o45 ribu per Kg nya. Untuk harga bawang putih masih stabil dalam rentang Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kg nya. “Seperti halnya dengan harga tomat yang juga mampu bertahan stabil dikisaran Rp8 ribu hingga Rp12 ribu per kg sejauh ini. Secara keseluruhan, sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat sebagian besar masih bertahan mahal,” ujarnya.

Seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, beras, gula pasir, dan daging ayam. Selebihnya berada dalam rentang angka yang ideal seperti cabai rawit, minyak goreng dan telur ayam. “Untuk jenis tanaman sayur-sayuran sangat berfluktuasi, meskipun masih dalam rentang fluktuasi yang wajar,” ujarnya lagi.

Fluktuasi pada tanaman pangan hortikultura belakangan ini juga dipicu oleh, intensitas hujan yang mengalami peningkatan belakangan ini. Hujan memang bisa mendorong peningkatan produksi, akan tetapi disisi lainnya berpotensi mengganggu distribusi dan kerusakan yang cepat pada bahan pangan. Sehingga sangat berpotensi membuat harga bergerak volatile dalam jangka pendek. KMC