EKONOMI

Selama Perayaan Imlek, Harga Kebutuhan Pangan Masyarakat Stabil

koranmonitor – MEDAN | Harga sejumlah kebutuhan pokok selama perayaan imlek terpantau cukup stabil. Selain itu, aktifitas di pasar tradisional juga normal, tidak seperti perayaan NATARU ataupun Idul Fitri dimana aktifitas di pasar tradisional kerap tidak seimbang.

Ini disampaikan Sumber Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin,MSi. Ia mengatakan, namun untuk perayaan imlek tahun ini, kondisi pasar tradisional secara keseluruhan masih terbilang padat baik pengunjung maupun pedagang. Meskipun beberapa pedagang yang merayakan Imlek lebih memilih untuk menutup lapak dagangannya.

Sejumlah harga kebutuhan pangan juga relatif stabil, dan tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan saat sebelum imlek.

Kecuali untuk harga cabai merah pada hari ini, yang mengalami kenaikan sekitar 5 ribu per Kg nya. Namun kenaikan harga cabai merah tersebut lebih dikarenakan oleh pasokan dari petani yang mengalami penurunan.

Bertepatan pada hari minggu kemarin sekaligus long weekend perayaan imlek, petani di sejumlah sentra produksi tanaman cabai lebih memilih untuk beribadah.

Dan ini biasa terjadi di awal pekan, dan saya menilai bahwa kenaikan harga cabai ini hanya sementara. Sejauh ini, harga cabai merah ditransaksikan dikisaran 33 hingga 38 ribu per kg di Kota medan.

Untuk harag sayur sayuran juga sudah kembali normal, seperti harga sebelum kenaikan tajam pada bulan desember kemarin. Harga cabai rawit ada dikisaran 40 ribuan per Kg, harga daging ayam masih stabil dikisaran 32 ribuan per Kg. Daging sapi juga terpantau stabil dikisaran 120 hingga 130 ribuan per Kg, harga telur ayam dikisaran 28 ribuan per Kg.

Sementara itu untuk komoditas bawang merah stabil di level 31 ribuan per Kg dan bawang putih stabil dikisaran 22 ribuan per Kg. Minyak goreng curah juga stabil di angka 15 ribuan per Kg, harga gula pasir juga stabil dikisaran angka 14 hingga 15 ribuan per Kg. Untuk harga beras juga belum berubah dalam rentang 9.750 hingga 13 ribuan per Kg.

Dari hasil pengamatan di lapangan khususnya dari sejumlah sentra produksi cabai wilayah Sumut. Terjadi penurunan jumlah produksi seiring dengan tanaman yang sudah memasuki akhir siklus produksi. Sehingga produksi cabai dari wilayah Karo dan sekitarnya berpeluang mengalami penurunan Meski demikian, sejauh ini produksi dari wilayah takengon mengalami peningkatan yang signifikan.

Sehingga harga cabai di bulan ini masih akan mampu bertahan dibawah 40 ribuan per Kg. Akan tetapi sebaiknya pemerintah perlu mempertimbangkan potensi penurunan produksi tanaman cabai menjelang musim kering kuartal pertama 2023. Karena harga rawan untuk mengalami kenaikan nantinya. Mitigasi harus dilakukan sedini mungkin.KM-red

admin

Recent Posts

Longsor di Tambang Batu Padas Asahan, Tiga Penambang Tewas

koranmonitor - ASAHAN | Aktivitas penambangan batu padas di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan,…

56 tahun ago

Kombes Pol Parhorian Lumbangaol Pimpin Apel Perdana di Mapolrestabes Medan

koranmonitor - MEDAN | Sejak ditunjuk sebagai pelaksana harian (Plh) Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Parhorian…

56 tahun ago

Kapolres Labusel : Perempuan dan Anak Rentan Menjadi Korban Kekerasan

koranmonitor - LABUSEL | Kapolres Labuhan Batu Selatan (Labusel), AKBP Aditya SP Sembiring M menyebut,…

56 tahun ago

LPSDP Natuna Selamatkan Ratusan Telur Penyu di Pulau Terluar Indonesia

koranmonitor - NATUNA | Lembaga Pengelolaan Sumberdaya Pesisir (LPSDP) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyelamatkan…

56 tahun ago

MKD Siap Panggil Legislator Lain yang Joget di Sidang Tahunan MPR

koranmonitor - JAKARTA | Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Nazaruddin Dek Gam, menyatakan…

56 tahun ago

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

koranmonitor - TENGGULUN | Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Polri,…

56 tahun ago