Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin
koranmonitor – MEDAN | Setelah notulen rapat The FED atau FOMC minutes, kinerja pasar saham di tanah air menguat, meskipun rupiah terpantau sedikit mengalami pelemahan terhadap US Dolar.
Kondisi pasar saham di Asia juga terpantau mengalami penguatan, sekalipun The FED masih bersikap hawkish terkait dengan penentuan suku bunga acuan nantinya.
Kinerja indeks bursa saham pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0.25% di level 6.856,58. Namun mata uang rupiah ditransaksikan melemah dikisaran Rp15.220 per US Dolar pada perdagangan sore. Gerak US Dolar dan Rupiah pada perdagangan akhir pekan ini memang tidak sejalan. Rupiah tetap dibayangi kekuatiran akan kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS.
Sementara IHSG, mengalami technical rebound setelah sebelumnya sempat turun mendekati level psikologis 6.800. Disisi lain, harga emas masih mengalami tekanan dan ditransaksikan di kisaran harga $1.823 per ons troy pada perdagangan hari ini.
Harga emas mengalami tekanan dipicu oleh sikap Bank Sentral AS, yang masih akan memerangi laju tekanan inflasi dengan menaikkan bunga acuannya.
“Akan tetapi saya menilai bahwa The FED mungkin saja tidak akan lagi bersikap hawkish ke depan, jika nantinya menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin. Karena laju tekanan inflasi diproyeksikan akan bergerak dalam tren turun. Meski demikian perlu juga untuk mengkuatirkan kemungkinan dimana The FED akan menaikkan bunga acuan hingga mencapai level 6% nantinya,” sebut Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benyamin melalui keterangan tertulisnya kepada koranmonitor.com, Jumat (24/2/2023).
Karena sejauh ini, katanya, kekuatiran yang muncul di pasar keuangan adalah kemungkinan bunga acuan The FED akan mencapai 6% dan bertahan untuk waktu yang sangat lama. Dan sangat potensial menggiring kenaikan bunga acuan di Negara lain (global), yang kian menekankan bahwa dalam waktu dekat resesi berpeluang terjadi.
Walau demikian skenario terburuk kenaikan bunga acuan oleh The FED sejauh ini dikisaran 5.5%.
“Meksipun semuanya bisa saja berubah, dan tentunya akan sangat bergantung dengan rilis ekonomi nantinya. Namun kita perlu menarik kesimpulan dari pergerakan pasar keuangan dalam sepekan terakhir, dimana memang masih ada potensi tekanan pada pasar keuangan dan harga emas, meskipun dalam jangka pendek potensi penurunan terlihat terbatas,” sebutnya mengakhiri KM-red
koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 290 kilogram (kg) sabu-sabu disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut…
koranmonitor - JAKARTA | Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut hukuman 7 tahun penjara terhadap…
koranmonitor - BATAM | Satgas Antimafia Tanah Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), menangkap tujuh…
koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 3.078 kasus tindak pidana narkoba dengan 3.970 tersangka selama 6…
koranmonitor - MEDAN | Data penyerapan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian AS mengalami pertumbuhan…
koranmonitor - MEDAN | Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberantas korupsi khususnya di Sumut mendapat…