koranmonitor – MEDAN | Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan, mencatat Januari hingga 30 September 2025, realisasi pengumpulan pajak daerah mencapai Rp 2,12 triliun atau 62,69 persen dari target Rp 3,38 triliun
Hal itu diungkapkan Kepala Bapenda Medan M. Agha Novrian. Ia mengatakan bahwa dari 11 potensi pajak yang ada, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) memiliki target terbesar pada tahun ini.
Data itu, dari target keseluruhan dua mata pajak ini masih menjadi primadona dan terus bertambah hingga akhir tahun ini, ucap Agha kepada wartawan, Rabu, 8 Oktober 2025.
Agha mengungkapkan disisa waktu sekitar tiga bulan ini, pihak Bapenda Medan sudah menyiapkan strategi untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut.
“Ini sudah masuk triwulan akhir, ada sejumlah strategi. Memang kita lebih menargetkan potensi pajak PBB yang besar-besar,” jelas Agha.
Lalu Bapenda Medan juga terus menurunkan Tim Tunggakan Pajak Daerah untuk menagih wajib pajak yang sudah menunggak bertahun-tahun.
“Tim Tunggakan ini terdiri dari unsur Kepolisian, Kejaksaan, TNI, Satpol PP dan Bapenda Medan. Adapun Tim ini bergerak satu minggu mengejar minimal 2 titik, contohnya ada Hotel yang menunggak, tim langsung mendatangi untuk melakukan prosedur pengumpulan.”jelas Agha.
Agha juga memaksimalkan kinerja Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bapenda Medan dalam pengumpulan pajak. UPT tersebut ditekankan untuk bekerja sama dengan Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan untuk melakukan himbauan membayar pajak tepat waktu dan jangan sampai menunggak.
“Kendalanya masih banyak objek tanah, tapi pemiliknya tidak di ketahui, ternyata setelah di selidiki berada dil uar Kota. Tipikal wajib pajak, ada yang sadar bayar pajak dan ada juga harus dihimbau dulu, baru membayar,” jelas Agha.
Meski banyak mengalami kendala di lapangan dalam menghimbau dan memungut pajak tersebut, Agha mengatakan pihak Bapenda akan melakukan beberapa langkah strategi dan inovasi agar pajak dapat dikumpulkan secara maksimal sesuai target yang telah ditetapkan.
“Berbagai Kendala yang di hadapi di lapangan bervariasi, namun kita tetap akan menerapkan berbagai strategi dan inovasi agar bisa merealisasikan target . Sehingga pencapaian pajak terus optimal kedepannya dengan langkah-langkah yang tepat” sebut Agha. KM-fah/R