EKONOMI

Waspadai Perlambatan Ekonomi AS, Pelaku Pasar Akan Banyak Mengambil Posisi Wait And See

Penulis: Pengamat ekonomi Sumut,Gunawan Benjamin, MSi

SELAMA sepekan sebelumnya kinerja IHSG diperdagangkan di teritori positif, dengan penguatan yang cukup signifkan. Penguatan kinerja IHSG kemarin tidak terlepas dari rilis data pertumbuhan ekonomi China, yang merealisasikan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi sebelumnya.

Selama sepekan nantinya, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed, dimana sentimen yang paling dominan akan banyak dipengaruhi oleh rilis data ekonomi AS.

Namun demikian, fluktuasi pada pasar keuangan baru akan terlihat menjelang penutupan akhir pekan atau pada hari kamis dan jumat. Mengingat sejumlah faktor yang dinanti oleh pelaku pasar adalah, rilis data pemesanan barang AS dan laju tekanan inflasi. Dimana kedua data tersebut masih berpeluang menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan.

Akan tetapi, data pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan melambat di kuartal keempat tahun 2022. Justru berpeluang menjadi kabar buruk yang bisa menekan kinerja pasar keuangan. Karena melemahnya laju pertumbuhan ekonomi di AS, justru akan menjadi acuan dalam melihat tren kinerja perekonomian AS ke depan, yang diproyeksikan berpeluang masuk resesi.

Kondisi pasar kian buruk saat nantinya rilis data pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari 2.6%. Jadi pasar saham di awal pekan ini diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. Selain menunggu rilis data tersebut, kinerja pasar keuangan juga akan disuguhkan sejumlah kondisi geo-politik global yang kian memanas.

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah diperkirakan akan bergerak sideways dengan minim agenda dari sejumlah Bank Sentral. Namun pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang belakangan cenderung bersikap hawkish, bisa membuat mata uang US Dolar kembali berbalik menguat terhadap mata uang dunia lainnya termasuk Rupiah.

Untuk kinerja mata uang Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.050 hingga 15.200 per US Dolarnya. Sementara harga emas berpeluang bergerak dalam rentang $1.900 hingga $1.975 per ons troy nya.

Minimnya agenda ekonomi di pekan ini akan membuat pelaku pasar lebih banyak mengambil posisi wait and see terlebih dahulu.

admin

Recent Posts

Ajak Masyarakat Doakan Prabowo Subianto, Ijeck Yakin Indonesia Lewati Masa Sulit

KORANMONITOR.COM, MEDAN - Anggota DPR RI Musa Rajekshah mengajak masyarakat untuk mendoakan Presiden Prabowo Subianto…

10 jam ago

Audiensi Dengan Perwakilan Bank Indonesia, Ketua MES Sumut Ijeck Sampaikan Program Kerja

KORANMONITOR.COM, MEDAN- Ketua Umum Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut Musa Rajekshah bersama rombongan…

11 jam ago

Luncurkan Program CKG, Wali Kota Medan Titip 5 Pesan Sehat untuk Siswa Madrasah dan Ponpes

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengingatkan para siswa…

11 jam ago

Raih Suara Terbanyak, Syaifullah Terpilih Jadi Ketua FWP Sumut 2025-2028

koranmonitor - MEDAN | Syaifullah resmi terpilih sebagai Ketua Forum Wartawan Pemerintah Provinsi (FWP) Sumatera Utara…

11 jam ago

Ini Tampang 6 Maling di Sekolah An-Nizam, 3 Ditembak Polisi

koranmonitor - MEDAN | Tim Polsek Medan Area mengungkap kasus pencurian di Yayasan Sekolah An-Nizam…

17 jam ago

Terpidana Pembalakan Liar Adelin Lis Bayar Uang Pengganti Rp105,8 Miliar, Kajati Sumut: Wujud Pemulihan Kerugian Negara

koranmonitor - MEDAN | Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) mengeksekusi pembayaran uang pengganti dalam…

19 jam ago