Aktivitas Toto Gelap Bermerek “NG” Marak di Medan dan Deli Serdang, Omzet Capai Ratusan Juta Per Hari

koranmonitor – MEDAN | Meski Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) gencar anggota berbagai bentuk perjudian, praktik judi togel (Toto gelap) bermerek “NG” justru dikabarkan semakin menjamur di sejumlah wilayah, khususnya Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Omzetnya mencapai ratusan juta rupiah per hari.

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto sebelumnya telah memerintahkan seluruh jajarannya, untuk menindak tegas segala bentuk perjudian di Sumatera Utara. Perintah itu telah dijalankan melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut, khususnya oleh Subdit III Jatanras di bawah pimpinan Kasubdit Kompol Jama Kita Purba.

Belum lama ini, tim Jatanras berhasil mengungkap jaringan perjudian togel di Kabupaten Asahan, dengan keamanan empat bandar besar meski sempat mendapat tekanan dari oknum tertentu. Keempatnya kini telah dibawa ke Mapolda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya, tim yang sama juga berhasil menggulung praktik judi darat berupa dadu, mesin tembak ikan, dan sejenisnya di Kabupaten Tanah Karo. Dari penggerebekan itu, 29 orang diamankan, termasuk 5 wanita yang berperan sebagai bandar, kasir, dan pemain.

Namun, di tengah keberhasilannya, masyarakat menyoroti maraknya peredaran judi togel bermerek “NG” yang disebut-sebut tidak dapat dijangkau oleh aparat penegak hukum.

Togel bermerek “NG” ini diduga kuat dikendalikan oleh seorang pria berinisial D. Nainggolan, yang telah menjalankan bisnis ini selama lebih dari lima tahun. Ia disebut pernah mengelola berbagai bentuk perjudian, mulai dari jackpot, tembak ikan, hingga dadu dan bakarat, sebelum akhirnya beralih ke bisnis togel dengan merek “NG”.

Menurut sumber yang pernah bekerja di bawah jaringan D. Nainggolan, aktivitas togel “NG” kini sudah merajalela di banyak titik.

“Di kawasan Tanjung Morawa, Deli Tua, Namorambe, STM Hilir, itu ratusan jurtul (penjual togel) merek NG. Belum lagi di wilayah hukum Polrestabes Medan dan Polres Sergai. Jadi wajar kalau omzetnya bisa ratusan juta per hari,” ujar sumber tersebut kepada wartawan.

Praktik perjudian ini bahkan disebut telah berlangsung terang-terangan di kedai dan pinggir jalan, tanpa hambatan berarti. Warga menilai, situasi tersebut terjadi karena lemahnya pengawasan dari aparat di tingkat Polres hingga Polsek.

Lebih jauh lagi, beredar kabar bahwa jaringan D. Nainggolan telah menempatkan orang-orangnya di lingkungan aparat keamanan untuk melancarkan bisnis ilegalnya. Disebutkan pula adanya “jatah” atau setoran yang dikirimkan secara rutin untuk memastikan aktivitas tersebut tetap berjalan aman.

Masyarakat berharap, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto segera menegaskan kembali komitmen pemberantasan peradilan di wilayah hukumnya.

“Kami berharap Kapolda dan jajaran benar-benar menindak togel NG ini. Korbannya banyak, terutama ibu-ibu dan anak-anak, karena para suami sudah kecanduan judi togel,” ujar seorang ibu rumah tangga di kawasan Deli Serdang.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Sumut dan jajaran Polres terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai keberadaan dan penindakan terhadap jaringan togel bermerek “NG” tersebut. KM-ded/R