
koranmonitor – MEDAN | Seorang dukun penggandaan uang bernama Alfian (57), warga Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, nekat menghabisi nyawa pasiennya, Kwek Tjue (67), warga Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, pada Sabtu (16/8/2025) petang.
Tidak berhenti di situ, tersangka bahkan nyaris mencabuli anak korban, E (39). Namun, upayanya gagal setelah korban berhasil melawan dan melarikan diri untuk meminta pertolongan warga.
Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju, menjelaskan kasus ini bermula dari perjanjian ritual penggandaan uang. “Tersangka minta Rp100 juta, tetapi akhirnya hanya diserahkan Rp20 juta,” kata Ras Maju, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, korban bersama anaknya mendatangi rumah tersangka untuk meminta bantuan ritual. Tersangka kemudian mengajak korban keluar dengan alasan mandi ritual, sementara anak korban ditinggalkan di rumah.
Di perjalanan, tersangka membeli kelapa muda untuk syarat ritual. Setelah sampai di lokasi, korban disuruh membakar dupa sambil duduk membelakangi. Saat itulah tersangka langsung membacok leher korban hingga tewas.
Usai membunuh, tersangka membawa sepeda motor korban dan bahkan sempat mencucinya di doorsmer. Ia lalu kembali ke rumah korban, mengusir tetangga yang ada di dalam rumah, dan mengunci pintu. Di dalam rumah, tersangka mencoba melancarkan aksinya terhadap anak korban.
“Anak korban dipaksa melakukan ritual dengan posisi membelakangi tersangka. Ketika bertanya keberadaan ayahnya, tersangka menjawab sedang membeli makanan. Saat korban curiga, tersangka kalap, lalu memukuli, mencekik, dan menginjak korban hingga luka-luka. Namun, korban berhasil melawan dengan menendang kemaluan tersangka hingga pingsan, lalu melarikan diri meminta pertolongan,” jelas Ras Maju.
Polisi yang menerima laporan segera mendatangi TKP, mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara, dan melakukan penyelidikan. Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal akibat luka bacokan di leher yang menyebabkan kehabisan darah.
Tak lama kemudian, polisi berhasil melacak keberadaan tersangka. Namun, ia melawan saat hendak ditangkap sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur dengan tembakan.
“Motifnya diduga terkait modus penggandaan uang. Selama ini tersangka dikenal warga sebagai orang pintar yang sering mengobati anak-anak sakit. Soal dugaan pemerkosaan masih kita dalami, fokus kita pada penganiayaan dan pembunuhan,” pungkas Kapolsek. KM-ded/R