koranmonitor – MEDAN | Lagi-lagi aksi kejahatan jalanan seperti pembegalan dan geng motor, kembali terjadi dan brutal di wilayah hukum Polrestabes Medan dan sekitarnya.
Paling tidak, belum lama ini terjadi dua peristiwa mengerikan di kawasan Jalan Cemara Medan. Teranyar adalah, empat pelajar sekarat dan harus terbaring mendapatkan perawatan, karena dibantai kawanan geng motor pada Rabu (1/11/2023).
Para korban dianiaya menggunakan senjata tajam dan tumpul oleh puluhan pelajar bersepeda motor, ketika melintas di Jalan Cemara simpang Jalan Wartawan depan Showroom Hino Kelurahan Pulo Brayan Darat Kecamatan Medan Timur.
Bahkan, di antara empat pelajar SMA swasta di Medan itu harus merelakan sepeda motornya jenis Honda Scoopy hitam plat nomor polisi BK 3183 AJU dirampas kawanan geng motor.
Keterangan dihimpun di RS Bhayangkara Medan, Jumat (3/11/2023), seorang korban YA (17), warga Medan Marelan mengalami luka parah di pelipis kiri, hidung bengkak, leher dan telinga lula sayat akibat ulah begal berkedok geng motor tersebut.
Sedangkan korban, MSS (17), mengalami sayatan di leher dan pinggul ditusuk. GR mengalami retak di jari tangannya serta siku bengkak dihantam benda keras.
Lain lagi korban FA (17), mengalami luka robek di kepala terkena sabetan benda tajam.
Tragedi kejahatan geng motor itu telah dilaporkan orangtua para remaja itu ke Polrestabes Medan dengan bukti lapor STTLP/B/3636/XI/2023 tanggal 02 November 2023. Tiga korban juga telah menjalani visum et repertum di RS Bhayangkara Medan, Jumat (3/11/2023) malam.
Kepada wartawan, korban MSS menyebut, mereka dibantai kelompok geng motor bersenjata tajam di Jalan Cemara simpang Jalan Wartawan Medan Timur persis didepan Showroom Hino pada Rabu 1 November 2023 saat melintas menuju pulang ke Medan Marelan.
“Saat melintas di Jalan Cemara kami bertiga dihadang puluhan pria. Saya mengendarai sepeda motor Scoppy oleng dan terjatuh. Mereka kemudian menganiaya kami lalu melarikan sepeda motor yang diangkat melewati pembatas jalan lalu kabur melalui Jalan Perdata samping Showroom Hino,” bebernya.
Atas kejadian itu, orang tua korban berharap Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda cepat menangkap para pelaku yang telah diketahui identitasnya itu.
“Kami berharap, Bapak Kapolrestabes Medan dapat segera menangkap para pelaku penganiayaan dan perampasan sepeda motor anak kami ini,” harapnya.
Sementara Juned (47), warga Medan menyesalkan peristiwa pembegalan dan geng motor semakin sering terjadi. Dia menilai peristiwa brutal itu terjadi karena lemahnya pengawasan petugas.
“Kawanan begal dan dan geng motor ini sepertinya semakin berani dan brutal. Mereka beraksi terang-terangan. Dimana Pak Polisi,” ketus pedagang es cream keliling tersebut, Sabtu (4/11/2023).
Sebelumnya, seorang ibu, Muliani (69) dan anak perempuannya Dewi Indrayani (41) menjadi korban pembegalan di Jalan Cemara Kecamatan Medan Timur, belum lama ini.
Kedua korban mengalami sejumlah luka di tubuh dan wajah hingga harus dirawat intensif di rumah sakit. Sepeda motor yang mereka naiki juga dirampas pelaku.
Kapolsek Medan Timur Kompol Rona Tambunan mengatakan, pembegalan terjadi pada Senin (30/10/2023) sekira pukul 04.00 WIB.
Saat itu, kedua korban hendak berbelanja ke pasar untuk kebutuhan sehari-harinya. Namun, di perjalanan mereka diduga dipepet hingga terjatuh. Setelah terjatuh, para begal membawa kabur sepeda motor Honda Beat korban dan lalu kabur.
“Kejadian tanggal 30 Oktober saat dua korban ini sedang mau belanja ke pajak ikan di Jalan Cemara,” sebut Rona, Rabu (1/11/2023).
Hingga kemarin, kepolisian masih melakukan penyelidikan. Kedua korban masih dirawat intensif dan belum bisa dimintai keterangan mendalam.
Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan rekaman CCTV dari lokasi kejadian. “Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. Kita sudah mencari rekaman CCTV terkait ini,” pungkasnya. KM-fad/red