Lokasi Judi Terbesar Diduga Milik Oknum Tentara di Karo Belum Tersentuh

koranmonitor – MEDAN | Penindakan terhadap praktik perjudian yang dilakukan Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut dinilai ‘tebang pilih’.

Sebab, hingga saat ini markas perjudian terbesar yang berada di Jalan Lintas Simpang Desa Bandar Meriah, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo disebut-sebut milik oknum tentara belum tersentuh aparat penegak hukum.

Padahal, belum lama ini, tim Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut telah menggerebek lokasi judi dadu dan tembak ikan di Jalan Letnan Mumah Purba, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo.

Informasi diperoleh menyebutkan, markas judi dadu dan tembak ikan di Jalan Mumah Purba, bukanlah yang terbesar di Kabupaten Tanah Karo.

Tapi, yang lebih besar justru berada di Jalan Lintas Simpang Desa Bandar Meriah, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo dan diduga dikelola oleh oknum tentara HB serta KSM.

Setiap hari, sepeda motor dan mobil mewah selalu keluar-masuk di lokasi itu. Para pemain judi begitu beraktivitas di lokasi tersebut.

Tidak tanggung, omset pengelolaan judi itu juga mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah perharinya. Para pemain dengan leluasa memasang tebakan angka besar-kecil dan genap-ganjil dengan nominal yang bervariasi. Mulai dari ratusan sampai jutaan rupiah sekali putar.

Selain itu, pihak pengelola juga mengguncang dadu dengan mahir karena padatnya lokasi itu.

Lokasi judi tembak ikan bukan hanya berada di Kecamatan Munthe, tapi juga banyak beraktivitas di Kecamatan Tiganderket dan Kutabuluh.

Namun, di dua kecamatan itu pengelolanya bukan HB, melainkan KSM.

Untuk di Kecamatan Tiganderket, lokasi itu persis berada di dekat kolam pancing. Setiap pengunjung yang mau main judi tembak ikan, harus membayar sejumlah uang kepada penjaga meja atau biasa disebut marka.

Sedangkan di Kecamatan Kutabuluh, mesin tembak ikan berada di sebuah rumah, tepatnya bersebelahan dengan sungai dan jembatan. Lalu ada juga di sebuah warung yang tidak jauh dari lokasi sungai itu.

Seorang ibu rumah tangga bernama D Boru Sembiring mengatakan bahwa praktek judi dadu aman berada di lokasi di Kecamatan Munthe itu.

Sebelum memasuki arena, pintu masuk-keluar dijaga pria berbadan tegap berambut cepak. Walaupun berdinding papan dan beratap jerami.
Namun lokasi itu selalu ramai dikunjungi oleh pemain judi berbagai usia.

“Sudah sebulan lebih beraktivitas di lokasi. Setiap hari lokasi ini ramai,” kata warga di seputaran lokasi judi di Kecamatan Munthe.

Menurut warga, lokasi itu aman dan tidak pernah digerebek oleh kepolisian.

“Kami minta polisi menindak praktik judi itu. Jangan tebang pilih menggerebek lokasi judi. Karena judi itu meresahkan, kami takut juga suami dan anak-anak kami jadi bermain judi,” terangnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Ricko Taruna Mauruh ketika dikonfirmasi tentang perjudian tersebut, Kamis (11/9/2025) belum menjawab.

Sementara, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani menyatakan, pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk perjudian, akan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“Tidak ada tebang pilih, segala bentuk perjudian pasti akan kita tidak. Informasi ini akan saya sampaikan ke satuan kerja (satker) terkait,” tandas AKBP Siti Rohani, Jumat (12/9/2025).

Sebelumnya, Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut bersama unsur gabungan berhasil mengungkap praktik perjudian di wilayah hukum Polres Tanah Karo.

Dari penggrebekan pada Senin, 8 September 2025, sebanyak 29 orang terduga pelaku diamankan beserta sejumlah barang bukti berupa mesin tembak ikan, peralatan dadu, handphone, serta uang tunai jutaan rupiah.

Setelah dilakukan serangkaian penyidikan, 6 dari 29 dipulangkan karena tidak terbukti melakukan praktik perjudian, sedangkan 23 lainnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. KM-ded/R