Polda Sumut Sambut Baik Permintaan Perobohan Pos Ormas “Pabrik Ekstasi”

oleh

koranmonitor – MEDAN | Polda Sumut menyambut baik adanya permintaan masyarakat untuk merubuhkan pos organisasi masyarakat (ormas) yang dijadikan tempat pembuatan (“pabrik”) pil ekstasi.

“Kita menyambut baik permintaan masyarakat itu. Tapi, untuk merubuhkan bangunan pos ormas itu bukan kewenangan kita,” ujar Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani, Selasa (5/8/2025).

Kata Siti, permintaan untuk merubuhkan sebuah bangunan yang dinilai menyalahi peruntukannya harus ditujukan kepada pemerintah. Kepolisian hanya bisa melakukan pengamanan.

“Kalau untuk pengamanan merubuhkan bangunan itu, kita siap,” tegasnya.

Disinggung soal komitmen Polda Sumut dalam memberantas peredaran narkoba, AKBP Siti Rohani menyatakan, akan menindak tegas orang maupun tempat yang berkaitan dengan barang haram tersebut.

“Siapapun dan di mana pun yang berhubungan dengan narkoba pasti kita tindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” pungkas Siti.

Sebelumnya, warga Jalan Teratai, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun menyampaikan surat permohonan kepada Wali Kota Medan serta Polda Sumut untuk merubuhkan dalahsatu pos ormas di kawasan tersebut, karena dijadikan tempat pembuatan pil ekstasi.

Sejumlah warga telah menandatangani surat dukungan untuk merubuhkan pos AMPI tersebut, dan dijadikan seperti semula, yakni taman kota.

“Pos tersebut saat ini masih diberi garis polisi setelah penggerebekan dilakukan Dit Narkoba Polda Sumut, beberapa waktu lalu. Warga di sini berharap, setelah selesai proses penyidikan, pos tersebut dapat segera dirubuhkan, karena jika dibiarkan berdiri dikhawatirkan berdampak negatif bagi warga sekitar,” kata enggan menyebut namanya, Senin (4/8/2025).

Selain memberi dampak negatif, pos tersebut dibangun di bantaran sungai deli, sehingga telah menyalahi peraturan pemerintah daerah.

“Pos dibangun di jalur hijau, ini juga sudah menyalahi aturan. Karenanya sudah sangat tidak layak, apalagi baru-baru digerebek polisi karena dijadikan tempat pembuatan pil ekstasi,” sebut warga lainnya.

Sebelumnya, Sabtu (26/7/2025) dini hari Dit Reserse Narkoba Polda Sumut menggerebek pos tersebut yang diduga menjadi tempat pembuatan (home industri) pil ekstasi.

Dari tempat itu, polisi mengamankan dua orang tersangka, sedangkan seorang tersangka lainnya berhasil kabur dengan cara melompat ke sungai. Namun naas, tersangka yang melompat ke sungai esok harinya ditemukan tak bernyawa di pinggir sungai.

Warga mengatakan, tersangka yang melompat ke sungai berinisial Sw (41), merupakan Ketua Ormas di Kelurahan Hamdan. Saat penggerebekan, ditemukan ratusan butir pil ekstasi, bahan pembuatan ekstasi dan alat cetak pil ekstasi.

Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Pol. Jean Calvijn Simanjuntak kepada wartawan saat pra rekonstruksi, kemarin menyatakan, dua tersangka yang ditangkap berinisial M dan FA, dan membenarkan tersangka yang kabur Sw, Ketua Ormas Kelurahan Hamdan, ditemukan tak bernyawa di pinggiran sungai tak jauh dari lokasi penggerebekan.

Kata Calvijn, dalam pra rekonstruksi diketahui ada tiga ruangan di pos itu, dimana ruangan-ruangan tersebut memiliki fungsi berbeda.

“Ruang satu tempat pembuatan ekstasi, yang mana dua tersangka M dan FA diamankan. Ruang dua tempat bahan peracikan serta alat cetak dan ditemukan 94 butir pil ekstasi berlogo bintang. Sedangkan ruang tiga kamar tersangka Sw,” jelasnya.

Bahan pembuatan ekstasi yang ditemukan, seperti pewarna makanan, pengeras ekstasi berbentuk dempulan, 4 butir mengandung parachetamol untuk campuran ekstasi, 2 butir mengandung methamitamin (sabu) dan cairan mengandung methamitamin. KM-ded/Red