Polisi Usut Tuntas Kematian Advokat Walhi Sumut, Autopsi dan Cek Pembicaraan di HP

oleh

MEDAN | Pihak Kepolisian akan menyelidiki dan mengusut tuntas, terkait meninggalnya Golfrid Siregar merupakan Advokat Lingkungan Hidup Walhi Sumatera Utara (Sumut).

Dan kepolisian juga akan menindaklanjuti laporan keluarga, dengan melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

“Hari ini juga kita akan mengecek pembicaraan korban selama beberapa hari belakang dari nomor handphonenya,” katakan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, saat dikonfirmasi, Senin (7/10/2019).

Dikatakan mantan Wakapolrestabes Medan ini, pihak keluarga sudah melaporkan hal itu dan dibuat laporan model A. Sementara itu, kita masih berkoordinasi dengan keluarga apakah pihak kluarga mau di autopsi korban tersebut.

Ia mengatakan, pihak kepolisian belum bisa menduga apakah peristiwa itu kecelakaan lalu lintas, penganiayaan atau lainnya. Namun yang jelas, beberapa barang-barang korban hilang.

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, itu laptop, dompet sama handphone dia hilang,”ujar mantan Kapolres Asahan ini.

Sementara itu, Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, apa yang terjadi terhadap rekannya itu sangat penting untuk diungkap.

“Makanya menurut kita ini penting untuk diungkap. Jadi orang tidak berspekulasi kemana-mana. Kita enggak tau dia ini dibegal, dirampok atau ada orang tidak suka. Kan kita tidak tau, jadi yang utamanya adalah penyelidikan polisi mengungkap hal ini. Agar jangan orang menduga-duga kemana-mana,” bebernya. Kita berharap ini menjadi prioritas di Polda Sumut untuk diungkap,” tandasnya.

Tidak Ada Ancaman

Dana Prima Tarigan mengaku pihaknya tidak ada mendapat ancaman, atau sejenisnya sebelum terjadinya peristiwa yang menimpa rekannya Golfrid Siregar. Ia pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi pada rekannya yang merupakan Advokat Lingkungan Hidup Walhi Sumut.

“Enggak ada (ancaman atau teror) ke kantor. Dua bulan ini memang kita enggak (ada permasalahan). Diluar kantor kita enggak tau apa aktivitas dia kan. Kalau ke kantor tidak pernah ada (ancaman) kalau ke dia (Golfrid-red) itu yang kita tidak tau,” imbuhnya.

Rekannya tersebut, juga tidak ada bercerita kepada mereka. Golfrid dikalangan rekan sekantor diketahui orang yang pendiam. “Dia juga orangnya pendiem. Jadi enggak mau cerita soal pribadinya, jarang cerita. Makanya menurut kita ini penting untuk diungkap. Jadi orang tidak berspekulasi kemana-mana,”papar Dana

Seperti diberitakan, Aktivis HAM dan juga Walhi, Golfrid Siregar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.

Senin dini hari, ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10/2019) sekitar pukul 01.00 dini hari.

Ia ditemukan oleh penarik becak yang kebetulan melintas di kawasan tersebut. Oleh penarik becak tersebut, kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.

Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid. Sebab, kepala korban mengalami luka serius, seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Hal itupun dilaporkan ke polisi. KM-red