INTERNASIONAL

Gempa Dahsyat Myanmar, Korban Meninggal Bertambah Jadi 2.800 Orang

koranmonitor – TOKYO | Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pekan lalu bertambah menjadi lebih dari 2.800 orang, dengan 4.600 lebih lainnya mengalami luka-luka.

Hal itu disampaikan pemerintah militer Myanmar pada Rabu (3/4/2025), lima hari setelah bencana yang semakin memperparah krisis kemanusiaan di negara yang dilanda perang saudara tersebut.

Jumlah korban akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang wilayah tengah Myanmar dikhawatirkan terus bertambah, karena ratusan orang masih terjebak di bawah reruntuhan di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu yang berdekatan dengan pusat gempa, di tengah keterbatasan alat berat.

Data korban terbaru itu dirilis setelah tiga kelompok bersenjata etnis minoritas yang tergabung dalam sebuah aliansi mengumumkan gencatan senjata sepihak selama satu bulan dalam pertempuran mereka melawan militer sehari sebelumnya, demi mendukung upaya bantuan gempa.

Aliansi Tiga Bersaudara, yang terdiri dari Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, menyatakan pada Selasa bahwa mereka tidak akan melancarkan operasi ofensif dan hanya akan bertindak untuk membela diri guna memastikan kelancaran operasi kemanusiaan.

Gencatan senjata sepihak juga telah diumumkan pada Sabtu oleh pemerintahan paralel yang dibentuk oleh anggota pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi yang digulingkan dalam kudeta Februari 2021.

Sementara itu, pihak militer belum mengatakan akan menghentikan serangannya. Menurut laporan media setempat, mereka terus melakukan serangan udara di wilayah kekuasaan pasukan oposisi yang terdiri dari beberapa kelompok pemberontak etnis minoritas dan pemerintahan Pemerintah Persatuan Nasional.

Pada Rabu, Junta mengatakan lebih dari 1.500 anggota tim penyelamat asing sedang melakukan operasi evakuasi setelah gempa kuat di Myanmar.

Pada hari yang sama, tim medis asal Jepang tiba di Yangon untuk mengirim pasokan bantuan darurat, termasuk perlengkapan sanitasi, air, dan alat pemurni air.

Sumber: Kyodo-OANA

Fahmi -

Recent Posts

Polda Sumut Amankan 290 Kg Sabu dari 2 Tersangka

koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 290 kilogram (kg) sabu-sabu disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut…

56 tahun ago

Jaksa KPK Tuntut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Hukuman 7 Tahun Penjara

koranmonitor - JAKARTA | Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut hukuman 7 tahun penjara terhadap…

56 tahun ago

Polda Kepri Tangkap 7 Tersangka Pemalsu Sertifikat Tanah, Rugikan Korbannya Rp16,84 Miliar

koranmonitor - BATAM | Satgas Antimafia Tanah Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), menangkap tujuh…

56 tahun ago

Dalam 6 Bulan, Polda Sumut Ungkap 3.078 Kasus dan Sita 1,1 Ton Sabu

koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 3.078 kasus tindak pidana narkoba dengan 3.970 tersangka selama 6…

56 tahun ago

IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat Ditengah Kesepakatan Dagang AS – Vietnam

koranmonitor - MEDAN | Data penyerapan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian AS mengalami pertumbuhan…

56 tahun ago

Penangkapan Kadis PUPR Sumut Dikaitkan dengan Gubsu, Asril Siregar : Opini Berlebihan dan Menyesatkan

koranmonitor - MEDAN | Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberantas korupsi khususnya di Sumut mendapat…

56 tahun ago