NASIONAL

141 Warga Sumut Korban TPPO dari Myanmar Berhasil Dipulangkan, Mengaku Seperti di Neraka

koranmonitor – DELI SERDANG | Sebanyak 141 warga Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar dipulangkan Pemerintah Provinsi Sumut.

Pemulangan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat yang memulangkan total 423 korban TPPO dari berbagai provinsi.

Ratusan korban TPPO asal Sumut ini tiba di Jakarta pada tanggal 18-19 Maret setelah diterbangkan dari Myanmar. Selanjutnya, mereka diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing. Dari 141 korban asal Sumut, 106 orang pulang secara mandiri, sementara 34 orang difasilitasi oleh Pemprov Sumut.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Muhammad Armand Effendy Pohan menyampaikan bahwa para korban ini terlibat dalam praktik online scam. Dari total 141 korban, 120 adalah laki-laki dan 21 perempuan.

“Sebanyak 33 orang tiba di Bandara Internasional Kualanamu pada Sabtu (22/3/2025), sementara sisanya pulang secara mandiri dan satu orang akan dipulangkan menggunakan bus yang difasilitasi Pemprov Sumut,” kata Effendy.

Effendy berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan mengimbau generasi muda untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar untuk bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal.

“Hak semua orang mencari kerja, tetapi kita juga harus bisa memilah dan memilih agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan ini menjadi catatan kita semua, stakeholder terkait,” tegasnya di Bandara Internasional Kualanamu.

Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumut, Harold Hamonangan, menekankan pentingnya mengikuti prosedur yang benar dalam bekerja di luar negeri.

“Bekerja keluar negeri itu adalah hak, tetapi mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku itu wajib supaya tidak terulang kasus-kasus seperti ini,” ujarnya.

Salah seorang korban TPPO, Dio, warga Medan, mengungkapkan penyesalannya karena tergiur gaji besar untuk bekerja di Myanmar. Ia menggambarkan pengalamannya di sana seperti berada di neraka.

“Saya menyesal tergiur gaji besar, mereka menjanjikan Rp16 juta sebulan dan semua difasilitasi, nyatanya di sana seperti neraka,” ungkap Dio.

Ia juga berpesan kepada anak muda lainnya untuk tidak mudah dibujuk bekerja ilegal di luar negeri, dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prabowo dan Bapak Bobby Nasution atas bantuan pemulangan mereka sehingga bisa merayakan Lebaran bersama keluarga.

Proses pemulangan korban TPPO ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut M Ismael Parenus Sinaga, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Dwi Endah Purwanti, serta perwakilan dari Polda Sumut dan OPD terkait lainnya. KM-fad/red

koranmonitor

Recent Posts

Ops Kancil Toba 2025,  Polres Labusel Tangkap 8 Pelaku Curanmor dan Sita 15 Motor

koranmonitor - LABUSEL | Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel), berhasil…

56 tahun ago

Dukung Pelatihan AI untuk Guru di Sumut, Bobby Nasution Harap Dorong Transformasi Pendidikan

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mendukung program pelatihan…

56 tahun ago

Aktivitas Toto Gelap Bermerek “NG” Marak di Medan dan Deli Serdang, Omzet Capai Ratusan Juta Per Hari

koranmonitor - MEDAN | Meski Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) gencar anggota berbagai bentuk…

56 tahun ago

Rico Waas Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik dan Kesehatan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen Pemerintah…

56 tahun ago

Demo di PT Universal Gloves di Patumbak Ricuh, Wartawan Jadi Korban Pemukulan Diduga oleh Preman Bayaran

koranmonitor - PATUMBAK | Aksi unjuk rasa warga di depan PT Universal Gloves (UG), Jalan Besar…

56 tahun ago

Rico Waas Tekankan Program CSR BNCT Harus Berdampak Nyata bagi Warga Belawan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan agar program…

56 tahun ago