Bobby Nasution Apresiasi Petani Hutan, Penopang Ekonomi dan Kelestarian Alam Sumut

oleh
Bobby Nasution Apresiasi Petani Hutan, Penopang Ekonomi dan Kelestarian Alam Sumut
Bobby Nasution Apresiasi Petani Hutan, Penopang Ekonomi dan Kelestarian Alam Sumut. (Foto. Diskominfo Sumut)

koranmonitor – MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menyampaikan apresiasi kepada para petani hutan, yang dinilainya memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hutan, sekaligus menopang perekonomian daerah.

Hal itu disampaikan Bobby dalam Lokakarya Perhutanan Sosial dan Temu Usaha Kelompok Tani Hutan di Hotel Grand Mercure, Medan, Rabu (10/9/2025).

“Saya berterima kasih pada petani hutan yang terus menjaga perekonomian Sumut melalui hasil hutan yang dikelola,” ujar Bobby.

Ia mencontohkan, salah satu potensi besar yang dimiliki Sumut adalah kemenyan. Namun, menurutnya komoditas tersebut belum dimaksimalkan secara optimal. “Fungsi kemenyan lebih dari yang kita tahu selama ini, kemenyan bisa membuat perekonomian kita terbang,” kata Bobby.

Untuk mendukung para petani hutan, Bobby meminta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni agar membuka akses perbankan dan permodalan. Hal ini dinilai penting karena banyak petani memiliki lahan dan keterampilan mengelola hutan, tetapi terkendala modal.

“Mungkin lahannya ada, mengelola hutan bisa, tapi modalnya mana. Kalau kita berikan akses ke lembaga keuangan dengan kebijakan Pak Menteri, ini akan sangat membantu masyarakat Sumut,” jelasnya.

Selain itu, Bobby menyoroti potensi hutan mangrove di Kabupaten Batubara. Ia berharap kawasan tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. “Mangrove ini jadi tempat persinggahan kawanan burung yang bermigrasi ke 24 negara setiap tahun. Saya harap ini dapat perhatian khusus,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa di Sumut telah diterbitkan 251 Surat Keputusan (SK) perhutanan sosial dengan luas 113 ribu hektare, melibatkan 25 ribu kepala keluarga.

“Masih ada 400 ribu hektare lagi yang berpotensi kita berikan SK kepada masyarakat,” kata Raja.

Ia menegaskan, perhutanan sosial bertujuan menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi. “Mustahil menjaga hutan jika masyarakat tidak sejahtera. Karena itu, kami berupaya memaksimalkan program sosial dengan akses modal serta pasar,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq, Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi, serta Direktur Eksekutif Yayasan Pesona Tropis Alam Indonesia (PETAI) Masrizal Saraan. KM-fah/R