JAKARTA | Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi pertama, terhadap jajaran perwira tinggi. IndonesianPolice Watch (IPW) menilai, ada enam hal strategis dalam dinamika Polri kedepannya.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane (foto) berpendapat, mutasi ini makin menguatkan sekaligus mengukuhkan kekuatan Geng Solo di tubuh Korps Tri Brata. Ia menilai, orang-orang dekat Presiden Joko Widodo makin memperkuat posisinya.
“Setelah menjadi Kapolri, saat ini orang dekat keluarga Jokowi dipercaya memegang posisi Kabareskrim (Kepala Badan Reserse Kriminal), yakni Komjen Agus Andrianto yang digeser dari Kabaharkam,” ujar Neta dalam siaran pers yang diterima koranmonitor.com, Jum’at (19/2/2021).
Eks Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sujana yang dicopot dari jabatannya, kembali mendapat jabatan sebagai Kapolda Sulut. Bagi IPW, hal tersebut agak aneh.
“Sebab, posisi Nana turun dari Kapolda Metro menjadi Kapolda Sulut,” ujarnya.
Kedua, IPW berpendapat, Pati yang masuk dalam gerbong Budi Gunawan, belum terlihat mendapat jabatan.
“Begitu juga dengan orang Idham Aziz dan Tito. Dalam mutasi kemarin, masih bertahan di posisinya. Belum bergeser ke posisi strategis atau terdepak,” sambungnya.
Ia melanjutkan, mutasi pertama yang dilakukan Kapolri menarik. “Posisi Sestama Lemhanas masih dibiarkan kosong. Sepertinya, Sigit masih mencari figur tepat yang akan digeser ke sana. Apakah Geng Solo akan masuk ke sana? Kita tunggu,” urainya.
Begitu juga ketua tim pembuat naskah uji kepatutan Kapolri Sigit saat di Komisi III, yakni Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada yang belum mendapat posisi strategis, atau masih bertahan dengan jabatannya. Belum jelas alasannya, kenapa Irjen Wahyu belum mendapat tempat strategis.
“Sementara cukup banyak figur-figur yang tak berkeringat dalam suksesi Kapolri Sigit, dalam mutasi ini sudah mendapat tempat strategis,” sambungnya.
Mutasi Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri, dari Komjen Rycko Amelza Dahniel yang merupakan mantan ajudan Presiden SBY, diserahkan kepada Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, mendapat apresiasi dari IPW.
“Baru kali ini putra Papua mendapat bintang tiga di Polri. Terjadinya kerumunan massa dalam kepulangan Habib Rizieq maupun kasus penembakan Laskar FPI di Tol Cikampek, tak terlepas dari kelemahan deteksi dini dan antisipasi Baintelkam. Sehingga reposisi di Baintelkam Polri menjadi sebuah kewajaran dilakukan,” bebernya.
Karena itu, IPW berpendapat, Kapolri Sigit masih sulit melakukan mutasi maksimal di tubuh Polri. Apalagi dalam hal mencapai konsep Presisi yang dicanangkan saat uji kepatutan di Komisi III DPR RI.
“Gerbong mutasi yang bisa dilakukan Sigit hanya sebatas pada bintang dua ke bawah. Sedangkan mutasi di posisi bintang tiga hanya ada dua tempat yang kosong, yakni Kabareskrim dan Sestama Lemhanas. Selebihnya, posisi lainnya masih dijabat oleh jenderal bintang tiga yang masa dinasnya masih lama, yakni dua tahun lagi. Sehingga perputaran mutasi dari bintang dua ke posisi bintang tiga sangat terbatas dan cenderung stagnan hingga dua tahun ke depan,” ujarnya.
Kondisi ini tentunya membuat Kapolri Sigit kesulitan dalam menggerakkan gerbong mutasi dengan maksimal, dan dampaknya organisasi Polri akan stagnan hingga dua tahun ke depan. Apalagi Sigit sendiri baru pensiun di tahun 2027.
“Bagaimana pun ini menjadi dilema dalam dinamika Polri ke depan,” sambungnya.
Sementara itu, tugas baru Komjen Agus sebagai Kabareskim juga tak kalah cukup berat. Sebab, masalah dalam dinamika masyarakat setahun setelah pandemi covid-19 cukup berat.
Seperti kebangkrutan sosial, pemutusan hubungan kerja dan pengangguran yang banjir hingga berbuntut memicu angka kriminalitas. Ditambah lagi, wabah narkotika juga sudah merebak hingga ke internal Polri.
“Yang tak kalah pelik, Polri masih punya utang kasus berat. Seperti kasus penembakan Laskar FPI di Tol Cikampek dan pembakaran gereja serta pembunuhan sekeluarga di Sigi, Sulteng. Kasus ini harus segera diselesaikan, agar tidak menjadi api dalam sekam bagi masyarakat,” tutupnya. KM-Zai Nst
koranmonitor - MEDAN | Dalam sebulan, periode Mei - Juni 2025, Polrestabes Medan mengungkap sejumlah…
koranmonitor - MEDAN | Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Kahiyang Ayu…
koranmonitor - MEDAN | Tim Polrestabes Medan mengungkap berbagai kasus tindak pidana peredaran narkoba selama…
koranmonitor - MEDAN | Sesosok mayat pria berlumuran darah ditemukan di Jalan Tanjung Selamat, Gang…
koranmonitor - MEDAN | Jaksa Agung Republik Indonesia, St Burhanuddin resmi mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi…
koranmonitor - MEDAN | Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan akan berpartisipasi dalam gelaran Colorful…