NASIONAL

Pertemuan Badko HMI Se-Indonesia, Desak Presiden RI Keluarkan Penetapan Bencana Nasional Tiga Provinsi

koranmonitor – JAKARTA | Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 18 ketua umum badko Se- indonesia mendesak Presiden prabowo untuk segera penetapan status bencana nasional atas tragedi banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di aceh, Sumatera Utara dan sumatera barat.

Desakan ini muncul sebagai respons atas meningkatnya jumlah korban jiwa serta dampak sosial-ekonomi yang sangat besar. Jum’at,(5/12/2025).

Kordinator Ketua Umum HMI badko Se- indonesia, Muhammad Yusril Mahendra, menyampaikan bahwa bencana banjir bandang tersebut telah memasuki fase darurat kemanusiaan.

Berdasarkan data lapangan yang dihimpun, tercatat 753 warga meninggal dunia dan 650 orang masih dinyatakan hilang. Ribuan warga lainnya terpaksa mengungsi akibat rusaknya rumah, terhentinya aktivitas ekonomi, dan hilangnya akses terhadap kebutuhan dasar. Serta dampak sosial dan ekonomi penetapan nasional salah satunya, Angka Korban Jiwa yang Sangat Tinggi Skala bencana yang menimbulkan 753 korban meninggal dan 650 hilang menunjukkan tingkat keparahan yang melampaui kemampuan penanganan pemerintah daerah. Proses pencarian dan evakuasi membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Melihat Kerusakan Infrastruktur Vital
Banjir bandang merusak jembatan, ruas jalan utama, sekolah, fasilitas kesehatan, jaringan listrik, dan sarana air bersih. Kerusakan ini menghambat mobilitas, distribusi bantuan, serta pelayanan publik. Maka mengakibatkan Kerugian Ekonomi yang Besar termasuk Lahan pertanian, rumah usaha, usaha kecil, dan pusat perdagangan mengalami kerusakan parah. Aktivitas ekonomi masyarakat terhenti total.

Estimasi kerugian diperkirakan sangat besar (menunggu data resmi), sehingga membutuhkan intervensi nasional. Dan terkahir ke empat Keterbatasan Kapasitas Pemerintah Daerah Ketersediaan logistik, tenaga medis, alat berat, dan pendanaan darurat di tingkat daerah sudah tidak mencukupi. Penetapan bencana nasional memungkinkan mobilisasi sumber daya nasional melalui BNPB, TNI–Polri, dan kementerian terkait. Dan disinilah negara harus hadir secara total.

Kordinator Ketua Umum badko HMI se-indonesia, Muhammad Yusril Mahendra, mengatakan “Dengan 753 korban meninggal dan 650 warga masih hilang, ini adalah tragedi kemanusiaan besar. Penanganannya tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan daerah. Negara harus hadir secara total. Kami mendesak presiden prabowo segera mengajukan penetapan bencana nasional,” tegasnya.

Kordinator ketua umum Badko HMI se- Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses penanganan dan pemulihan bencana agar negara hadir secara utuh dalam melindungi rakyat. Penetapan status bencana nasional dipandang sebagai langkah paling cepat dan strategis menghadapi situasi luar biasa ini.KM-red.

koranmonitor

Recent Posts

Ombudsman RI Temukan Akar Masalah Kelangkaan BBM di Medan, Minta Pertamina Beri Kompensasi ke Warga

koranmonitor - MEDAN | Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir…

56 tahun ago

Polri Dirikan Posko Kesehatan, Keamanan hingga Dapur Lapangan untuk Warga Terdampak Banjir Tapsel

koranmonitor - TAPSEL | Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mendirikan sejumlah posko pelayanan terpadu…

56 tahun ago

Kejati Sumut Tahan Kadis Pendidikan Tebing Tinggi dalam Kasus Korupsi Smartboard

koranmonitor - MEDAN | Setelah sebelumnya menetapkan dan menahan dua tersangka dalam kasus dugaan tindak…

56 tahun ago

Gubernur Sumut Pastikan Listrik Segera Pulih di Tapteng dan Sibolga

koranmonitor - MEDAN | Penanganan tanggap darurat banjir, longsor, dan gempa bumi di Sumatera Utara…

56 tahun ago

Zakiyuddin Harahap Minta Segera Dibangun Bronjong Pinggiran Sungai Deli

koranmonitor - MEDAN | Mengetahui adanya informasi pinggiran Sungai Deli yang tergerus akibat luapan air…

56 tahun ago

Beredar di Medsos, Minimarket di Mandala Dijarah Warga

koranmonitor - MEDAN | Sebuah gerai Indomaret di Jalan Perumnas Mandala, Keluruhan Kenangan, Kecamatan Percut…

56 tahun ago