Wagub Sumut Paparkan Kondisi Terkini Bencana: 1,5 Juta Jiwa Terdampak, 318 Meninggal

oleh
Oplus_131072

 

 

koranmonitor – MEDAN | Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut), Surya, memaparkan kondisi terkini terkait bencana banjir, longsor, dan banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Sumut.

Paparan tersebut disampaikan dalam rapat bersama Anggota Komisi VIII DPR RI pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII dalam rangka pengawasan penanggulangan bencana. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur Sumut, Sabtu (6/12/2025).

Dalam pemaparannya, Wagub Surya menjelaskan bahwa berdasarkan infografis kejadian bencana di Sumut, tercatat 407.256 kepala keluarga (KK) terdampak dengan total 1,5 juta jiwa. Sebanyak 37.158 orang mengungsi, 318 jiwa meninggal dunia, 647 orang mengalami luka-luka, dan 123 warga masih dinyatakan hilang.

Daerah yang terdampak paling parah antara lain Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Selatan, Langkat, Kota Sibolga, serta beberapa wilayah lain seperti Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan. Sejumlah ruas jalan nasional juga terhenti akibat longsor, termasuk jalur Tarutung–Sibolga dan kawasan perbatasan Tapsel–Tapteng (Batangtoru–Pandan).

Wagub Surya menyampaikan bahwa bencana terjadi saat para kepala daerah tengah menghadiri Upacara Hari Guru. Gubernur Sumut, Bobby Nasution, segera memerintahkan penyaluran bantuan logistik. Namun akses menuju Sibolga sempat tertutup akibat longsor, sehingga Pemprov Sumut berkoordinasi dengan berbagai pihak dan menggunakan jalur udara untuk mengirimkan bantuan.

Situasi juga terjadi di Kabupaten Langkat, di mana 1.834 rumah terendam banjir serius. Kota Medan pun tak luput dari dampak bencana, termasuk kawasan Kantor Gubernur. Sebagai langkah tanggap darurat, Pemprov Sumut membangun Posko Bencana di Jalan AH Nasution sebagai pusat penerimaan bantuan, serta di Lanud Soewondo sebagai lokasi penyimpanan sementara sebelum didistribusikan.

“Tidak ada waktu untuk bersantai, begitu juga Bapak Gubernur Bobby Nasution yang hingga saat ini lebih sering berada langsung di lokasi bencana. Semua wilayah dimonitor, dan daerah yang belum menerima bantuan segera diperintahkan untuk diprioritaskan,” ujar Wagub Surya didampingi Asisten Pemerintahan Basarin Tanjung.

Pemprov Sumut bersama unsur Forkopimda telah menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari kebutuhan pangan seperti beras, air mineral, telur, minyak goreng, dan mi instan; kebutuhan bayi serta ibu hamil/menyusui; hingga kebutuhan sandang berupa pakaian, selimut, popok, sabun, dan perlengkapan ibadah.

Bantuan kebutuhan papan juga dikirimkan, termasuk kasur, tikar, matras, ember, peralatan masak, dan perlengkapan dapur. Selain itu, bantuan obat-obatan, tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan tim surveilans juga dikerahkan ke lokasi terdampak.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI, Ansory Siregar, menyampaikan duka mendalam atas musibah yang melanda Sumut. Pentingnya pentingnya penanganan pascabencana, terutama untuk memulihkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi. Jika ada kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi daerah, segera laporkan ke pemerintah pusat agar bantuan tambahan dapat diberikan. Semoga seluruh ikhtiar kita mendapat keberkahan,” ucap Ansory.

Usai pertemuan, Ansory secara simbolis menyerahkan bantuan sosial kebencanaan dari Kementerian Sosial berupa logistik, dukungan dapur umum, dan berbagai kebutuhan lainnya dengan total nilai Rp12.065.804.402.

Kegiatan tersebut juga turut menghadirkan Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, para anggota Komisi VIII, perwakilan BNPB, perwakilan Kemensos, serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. KM-fah/R