OLAHRAGA

Anggaran Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo Rp38 Miliar

JAKARTA-koranmonitor | Sekjen Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Ferry Kono, menyebut kebutuhan anggaran untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 sebesar Rp35-Rp38 miliar.

Jumlah tersebut sudah termasuk dengan akumulasi tiket pesawat kelas bisnis pulang dan pergi, yang diperuntukkan khusus bagi atlet Merah Putih.

“Kualifikasi Olimpiade kan masih berlangsung. Asumsi kami jika banyak yang lolos kualifikasi artinya membutuhkan bujet kurang lebih Rp 38 miliar, tetapi jika sedikit yang lolos berarti ada di batas bawah yaitu Rp 35 miliar,” kata Ferry dalam rilis yang diterima, Rabu (5/5/2021).

Ferry menambahkan, NOC Indonesia masih perlu berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), terkait fasilitas tiket pesawat kelas bisnis bagi atlet Olimpiade karena cabang olahraga bulu tangkis dan angkat besi berencana berangkat lebih dulu pada 9 Juni guna keperluan training camp (TC) di Jepang.

Terlebih, TC di Jepang yang digelar kedua cabor itu menggunakan dana dari Kemenpora. Apabila memungkinkan, atlet Olimpiade yang berangkat lebih dulu bisa mendapat fasilitas kelas bisnis dengan menggunakan dana kontingen.

“Jika tidak bisa, mereka akan berangkat dengan kelas ekonomi tetapi pulang dari Olimpiade menggunakan kelas bisnis,” imbuhnya Ferry.

Sementara itu, NOC berencana menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo pada pekan ini. SK tersebut membuat Tim CdM langsung dapat bergerak maksimal menyiapkan kebutuhan Tim Merah Putih menuju Negeri Sakura

Penerbitan SK tersebut merupakan kelanjutan dari penunjukkan CdM Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo Rosan P Roeslani pada akhir Desember 2019.

“NOC Indonesia akan mengeluarkan SK Tim CdM Tahap Awal yang beranggotakan 10 orang, sehingga mereka bisa langsung bekerja mulai pekan depan,” terangnya.

Banner Video Highlights MotoGP 2021
Ferry menjelaskan anggota Tim CdM masih akan bertambah. Sebab, perwakilan NOC Indonesia belum diikutsertakan dalam SK Tim CdM Tahap Awal.

“Kami masih menghitung berapa orang yang akan bergabung di SK Tim CdM, yang jelas dari NOC Indonesia jumlahnya terbatas karena situasinya pandemi. Kami juga akan memasukkan pihak KBRI di Tokyo dalam SK Tim CdM guna memudahkan koordinasi persiapan. Termasuk WNI di Tokyo atau mungkin TKI yang mungkin bisa membantu support makanan,” tutup Ferry.vh/cnn

admin

Recent Posts

Geledah Rumah Kadis PUPR Sumut, KPK Temukan Uang Rp2,8 Miliar dan Senpi beserta Amunisi

koranmonitor - JAKARTA | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan uang Rp2,8 miliar, senjata api (senpi)…

56 tahun ago

Menteri PUPR: Bobby Nasution Buat Kebijakan Pro Rakyat dan Pertama di Indonesia

koranmonitor - JAKARTA | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengambil terobosan baru, dengan menghapuskan biaya…

56 tahun ago

Wagub Sumut Tekankan Loyalitas dan Pelayanan Maksimal dalam Optimalisasi Pajak Kendaraan

koranmonitor - MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya mengingatkan seluruh jajaran Badan Pendapatan…

56 tahun ago

KPK Geledah Rumah Mewah Kadis PUPR Sumut Topan Ginting di Komplek Royal Sumatera

koranmonitor -  MEDAN | Rumah mewah milik mantan Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sumut, Topan Obaja…

56 tahun ago

Kebakaran Hebat di Kawasan Hutan Menara Pandang Tele, Samosir

koranmonitor - SAMOSIR | Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di sekitar Menara Pandang Tele, Desa…

56 tahun ago

Insiden Tragis di Nias Barat: Perempuan Ditemukan Tewas dengan Luka Tikaman, Suami Kritis

koranmonitor - MEDAN | Insiden tragis terjadi di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat,…

56 tahun ago