OPINI

BADKO HMI Sumut: Pertamina Harus Dilihat sebagai Aset Kebangsaan, Bukan Sekadar Pencari Laba

koranmonitor – BINJAI | Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Sumatera Utara (Sumut) menegaskan, Pertamina merupakan aset kebangsaan yang memiliki peran vital dalam menjaga kedaulatan energi nasional, dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia, bukan semata-mata perusahaan pencari keuntungan atau laba.

Ketua Umum BADKO HMI Sumatera Utara, M. Yusril Mahendra Butar-Butar, menyatakan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina memiliki tanggung jawab strategis dalam memastikan energi nasional tetap tersedia dan terjangkau hingga ke pelosok negeri.

“Pertamina bukan hanya entitas bisnis, tetapi garda depan negara dalam memastikan energi hadir sampai ke pelosok, bahkan di daerah yang tidak dilirik swasta karena dianggap tidak ekonomis,” ujar Yusril dalam keterangannya, Selasa (8/10/2025).

Menurut Yusril, keberadaan Pertamina memiliki fungsi kebangsaan yang tidak bisa digantikan sektor swasta. Salah satu buktinya adalah program BBM Satu Harga, yang memungkinkan masyarakat di wilayah terpencil tetap memperoleh bahan bakar dengan harga setara dengan daerah lain di Indonesia.

Selain menjalankan fungsi strategis di bidang energi, Pertamina juga berperan penting dalam menjaga ketahanan energi nasional di tengah fluktuasi global, dengan tetap menstabilkan pasokan dan harga di dalam negeri.

“Kalau hanya mengandalkan swasta, belum tentu ada yang mau hadir di daerah-daerah sulit dijangkau. Di sinilah nilai nasionalisme Pertamina hadir karena panggilan pengabdian, bukan sekadar mengejar laba,” tegasnya.

BADKO HMI Sumut juga menyoroti kontribusi sosial Pertamina melalui berbagai program tanggung jawab sosial (CSR) yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Di antaranya, program pembinaan UMKM dan pelaku usaha kecil, dukungan pendidikan dan pelatihan masyarakat, pemberdayaan kelompok disabilitas dan perempuan, serta inisiatif pelestarian lingkungan di wilayah operasi Pertamina.

“Ini bukti bahwa Pertamina menjalankan peran lebih besar  membangun manusia Indonesia, bukan hanya menyalurkan energi,” tambah Yusril.

Dengan berbagai bukti nyata tersebut, BADKO HMI Sumut mengajak masyarakat untuk menilai kiprah Pertamina secara objektif dan proporsional. Di tengah maraknya pemberitaan negatif, ia menegaskan bahwa Pertamina merupakan penopang utama pemerataan energi nasional yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta.

“Pertamina hadir untuk negeri, bukan sekadar profit. Di balik setiap liter BBM bersubsidi, ada tanggung jawab kebangsaan yang dijalankan Pertamina. Ini harus diapresiasi, bukan diabaikan,” pungkas Yusril.

Meski demikian, ia juga mendorong agar Pertamina terus melakukan perbaikan internal dan langkah-langkah strategis menuju transparansi dan efisiensi demi memperkuat peran nasionalnya di masa depan. KM-Nasti/R

koranmonitor

Recent Posts

Ngeri, Wali Kota Terpilih di Jerman Ditikam di Dekat Rumahnya

koranmonitor - BERLIN | Seorang wali kota yang baru terpilih di Jerman mengalami luka parah…

56 tahun ago

45 Persen SDM Indonesia Hanya Lulusan SD, Jadi Tantangan Tarik Investasi Asing

koranmonitor - JAKARTA | Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkap salah satu tantangan utama…

56 tahun ago

Indonesia Vs Arab Saudi: 3 Ribuan Suporter Akan Dukung Langsung Garuda!

koranmonitor - JAKARTA | Timnas Indonesia akan melawan Timnas Arab Saudi dini hari nanti. Perjuangan…

56 tahun ago

Kapolres Labusel Tinjau Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV : Dorong Swasembada Pangan dan Kemandirian Petani

koranmonitor - LABUSEL | Kapolres Labuhan Batu Selatan (Labusel), AKBP Aditya SP Sembiring Muham, melaksanakan pengecekan…

56 tahun ago

Harga Emas Naik dan Menembus Level $4.000 Per Ons, Rupiah Melemah ke Rp16.600

koranmonitor - MEDAN | Jika pada perdagangan sebelumnya kinerja mata uang Rupiah menguat ditengah penurunan…

56 tahun ago

Wanita Kakak Beradik di Medan Kompak Jualan Sabu

koranmonitor - MEDAN | Tim Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan meringkus 2 wanita kakak-beradik, karena…

56 tahun ago