koranmonitor – MEDAN | Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), menyuarakan kekecewaannya terhadap asta cita yang dinilai belum terealisasi, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda.
Dengan kasus contoh viralnya video terkait para pemuda di dalam job fair yang sangat membeludak, sehingga hal ini sangat mengarahkan pemerintah tidak serius membuka lapangan pekerjaan bagi kaum pemuda.
Dalam pernyataan resminya, Badko HMI Sumut menilai bahwa hingga kini kemiskinan masih menjadi momok serius, yang membayangi masa depan pemuda Indonesia.
Ketua Umum Badko HMI Sumut M. Yusril Mahendra Butar-Butar menegaskan bahwa janji-janji politik yang sempat digaungkan menjelang pemilu, khususnya terkait penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan pemuda menuju Indonesia emas 2045, masih belum menunjukkan kemajuan yang nyata.
“Pemerintah terkesan abai terhadap kondisi nyata di lapangan. Banyak lulusan perguruan tinggi dan sekolah menengah yang belum mendapat pekerjaan layak. Janji lapangan kerja yang digembar-gemborkan hanya sebatas wacana tanpa implementasi konkret, padahal kita memiliki cita-cita menuju Indonesia emas 2045,” ujarnya dalam konferensi pers di Sekretariat Badko HMI Sumut, Medan.
Menurut data Badko HMI Sumut, tingkat kemiskinan di kalangan usia produktif sangat tinggi. Dimana bisa kita lihat di media sosial yang viral hari ini menujukkan indonesia belum mampu membuka lapangan kerja bagi kaum muda hari ini. Hal ini diperparah oleh minimalnya program inkubasi wirausaha, pelatihan kerja, dan akses modal yang dapat mendorong kemandirian ekonomi generasi muda.
HMI mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah strategis dan nyata dalam menciptakan ekosistem kerja yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. Salah satu usulan yang dikemukakan adalah mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia industri, dan kampus untuk membangun pusat pelatihan kerja berbasis kebutuhan pasar. KM-Nasti/merah