SUMUT

Berbiaya Rp36 Miliar, Proyek SMAN 2 Plus Besitang Dilaporkan ke Polda Sumut

koranmonitor – MEDAN | Proyek pembangunan SMA Negeri 2 Plus Besitang di Desa Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, dilaporkan ke Polda Sumut, Jumat (13/9/2024) lalu.

Laporan disampaikan salah satu LSM di Kota Medan. Proyek Rp 36 miliar itu dilaporkan karena diduga tidak sesuai dengan nomenklatur, sehingga dinilai gagal dan mubazir.

Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektare lebih itu terdiri gedung belajar mengajar, kantor, asrama putra dan putri serta kantin dibangun sejak tahun 2021. Sesuai rencana akan dijadikan SMAN 2 Plus, namun hampir 4 tahun berjalan, sekolah tersebut bagaikan tidak terawat.

Bahkan hingga kini, muridnya cuma 18 orang, dengan tenaga pengajar termasuk kepala sekolah 17 orang yang semua gurunya masih berstatus honor.

Menanggapi dilaporkannya proyek multiyears pembangunan SMAN 2 Plus Besitang tersebut ke aparat penegak hukum, pengamat sosial kemasyarakatan yang konsen menyoroti pendidikan, Muhammad Abdi Siahaan alias Wak Genk mendukung pelaporan tersebut.

“Saya kira laporan tersebut harus didukung, apalagi soal sekolah. Pihak Polda Sumut diminta segera memproses laporan LSM tersebut. Saya akan tetap kawal prosesnya,” tegas Wak Genk, Minggu (6/10/2024).

Melihat kondisi bangunan dan situasi sekolah, sebut Abdi Siahaan, jelas tidak sesuai lagi dengan nomenklatur menjadikan SMA N 2 Plus.

“Kerugian negara harus diusut karena anggaran Rp 36 miliar berasal dari APBD Propinsi Sumut Tahun 2021,” sebutnya.

Disebutkan Ketua Investigasi LSM Peduli Bangsa Sumatera Utara itu, proyek tersebut direalisasikan ketika Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumut.

Sementara, diketahui dari laporan yang disampaikan ke Polda Sumut, proyek SMA Negeri 2 Plus Besitang tahap I tahun 2021.

Pembangunan fisik dikerjakan sebuah perusahaan dengan anggaran terserap sebesar Rp12 miliar lebih.

Jasa konstruksi perencanaan USB oleh CV AK dan konsultan PS dengan anggaran Rp323.500.000 dan jasa konstruksi pengawasan CV PT, RSPM sebesar Rp481.921.000 lebih.

Pembangunan tahap 2 tahun 2022 Pembangunan fisik oleh CV B, direktur MN. Adapun anggaran sebesar Rp10,9 miliar lebih.

Untuk jasa konsultasi perencanaan CV SS direktur FTP sebesar Rp 828 juta lebih. Jasa konsultasi pengawasan oleh PT BT, konsultan Y sebesar Rp 776.145.000.

Sementara pembangunan tahap 3 tahun 2023 oleh CV NS, MSN (direktur) dengan biaya sebesar Rp3,698 miliar lebih.

Untuk jasa konsultasi perencanaan dipegang PT REK dengan konsultan YPZ, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp97,6 juta lebih, serta jasa konsultasi pengawasan dikendalikan oleh CV RE konsultan BEG anggarannya sebesar Rp 281.661 juta lebih. KM-tim

Fahmi -

Recent Posts

Jampidsus: Reynanda Ginting Sosok Berdedikasi Tinggi Dalam Menjalankan Tugas

koranmonitor - JAKARTA | Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah menyebut, anggota…

56 tahun ago

Wanita Pengendara Motor Tewas Dilindas Truk di Jalan Brigjen Zein Hamid

koranmonitor - MEDAN | Seorang wanita pengendara sepeda motor tewas secara Mengenaskan setelah dilindas truk di…

56 tahun ago

Ini Kata Perbaikan, Soal Senjata Api Milik Kadis PUPR Sumut Nonaktif Topan Ginting

koranmonitor - MEDAN | Senjata api (senpi) jenis pistol Baretta beserta tujuh butir peluru yang…

56 tahun ago

Mensos Umumkan 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Titik Sekolah Rakyat

koranmonitor - JAKARTA | Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengumumkan sebanyak 1.469 guru telah dipersiapkan…

56 tahun ago

Warga di Dumai Tertipu Usai Beli Mobil Via Facebook, 2 Pelaku Ditangkap

koranmonitor - DUMAI | Seorang warga di Kota Dumai, Riau berinisial E tertipu setelah membeli…

56 tahun ago

Sekolah Rakyat Mulai Matrikulasi 14 Juli, Diawali Cek Kesehatan

koranmonitor - JAKARTA | Kementerian Sosial memastikan Program Sekolah Rakyat tahap pertama akan memulai kegiatan…

56 tahun ago