Mahasiswa di terima Asisten Manager bagian umum dan Asisten Bagian jaringan didepan pintu gerbang kantor PLN UP3 Binjai. (Foto. Ist)
koranmonitor – BINJAI | Kali ini dapat perhatian dari mahasiswa, kantor PLN UP3 Binjai di geruduk puluhan mahasiswa buntut dari kematian ibu dan anak akibat tertimpa patahan tiang listrik.
Ikatan Masha Siswa Olah Raga Indonesia (IMORI) bergabung dengan mahasiswa Aliansi Mahasiswa Indonesia Raya (AMR) berdemo di kantor PLN UP3 Binjai, Rabu, (22/1/2025).
Murni aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk ungkapan keprihatinan dan belasungkawa terhadap keluarga korban yang tewas, dan juga perpanjangan masyarakat atas insiden yang terjadi sehingga menghebohkan Kota Binjai
Gurki, selaku Kordinator Ketua Umum DPP IMORI mengutuk keras pihak PLN UP3 Binjai untuk bertanggung jawab, karena tidak melakukan fungsi pengawasan terhadap material tiang listrik yang tidak memenuhi standarisasi hingga menyebabkan orang meninggal dunia.
“Kami mengutuk keras Kepala PLN UP3 Binjai bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan ibu dan balita, akibat tiang listrik yang patah dan menimbulkan korban jiwa. Kami juga meminta kepada GM PLN UID Sumatera Utara agar Kepala PLN UP3 Binjai di copot dan diperiksa oleh Aparat Penegak Hukum, sesuai permen ESDM RI No.13 Tahun 2021 dan di duga keras terjadi pembiaran yang mana sebelum tiang listrik itu patah warga sempat melaporkan ke petugas PLN bahwasannya tiang listrik itu sudah mengalami keretakan. Tidak hanya itu, diduga adanya tindak pidana korupsi pengadaan tiang listrik yang tidak standarisasi hingga menyebabkan orang mati,”teriak Gurki.
Dalam aksinya Gurki menyampaikan, kejadian ini adalah sebuah tragedi yang mengenaskan masyarakat Kota Binjai. menurutnya tiang PLN yang di pasang pihak PLN di halaman rumah masyarakat harusnya sudah berstandarisasi, hingga kejadian ini tidak terjadi.
“Kami minta agar di periksa. Ada dugaan korupsi terhadap tiang listrik yang tidak sesuai spek ini, Lihat ini pak…begini bangunan tiangnya, harusnya mengikuti Permen ESDM no 13 tahun 2021. Ternyata yang dibangun tidak sesuai standarisasi dan ini bentuk kelalaian dan penipuan hingga menyebabkan orang mati. Kami sebagai masyarakat merasa di bohongi oleh PLN UP3 Binjai, karena tiang listrik yang di pasang di halaman rumah warga dan badan jalan harusnya sudah berstandarisasi”jelas Gurki.
Dalam orasinya Gurki mengancam apabila pihak PLN tidak menanggapi tuntutan aliansi Mahasiswa Indonesia Raya dengan waktu 3 x 24 jam, maka akan kembali melakukan aksi.
“Apabila tuntutan kami tidak ditanggapi oleh pihak PLN UP3 Binjai dalam waktu 3 x 24 jam, maka kami akan kembali melakukan aksi” sebut Gurki.
Masa sangat emosi lantaran pihak PLN UP3 Binjai tidak satupun hadir untuk memberikan tanggapan. Begitupun terlihat massa terus memaksa untuk masuk menemui Kepala PLN UP3 Binjai, namun aksi itu mendapat perlawanan dari security PLN UP3 Binjai.
Terpisah, hingga menunggu hampir 2 jam aksi, Asisten Menager Keuangan dan Umum PLN UP3 Binjai, Arwadi Halomoan Pakpahan langsung keluar dan menemui mahasiswa.
Dalam keterangannya, Arwadi berjanji akan melaporkannya ke pimpinan.
“Terimakasih atas tanggapan, saya selaku asisten Manajer Keuangan dan Umum akan menyampaikan langsung ke pimpinan,” ujarnya. KM-tim/red
koranmonitor - MEDAN | Seorang bayi perempuan bernama Arisha Zainabba Nasution membutuhkan uluran tangan dari…
koranmonitor - MEDAN | Peredaran narkotika jenis Liquid Vape di Medan, Sumatera Utara (Sumut), sepertinya…
koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan proyek pembangunan dan perbaikan jalan, yang…
KORANMONITOR.COM, SERGEI - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rally 2025 yang digelar di Perkebunan Sawit, Rambung Sialang,…
koranmonitor - MEDAN | Polsek Medan Sunggal kembali melakukan tindakan tegas dan terukur (tembak, red)…
koranmonitor - MEDAN | Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Medan resmi dilantik,…