Masyarakat Beguldah dan Terduga Kelompok Mafia Bentrok di Mapolres Binjai

oleh
Masyarakat Beguldah dan Terduga Kelompok Mafia Bentrok di Mapolres Binjai
Kolase: barang bukti dan peristiwa yang terjadi di Polres Binjai, Jum'at (13/1/2023)

koranmonitor-BINJAI | Dua kelompok dari masyarakat Beguldah dan diduga kelompok mafia bersitegang atau bentrok di Mapolres Binjai, Kamis (12/1/2023) sore. Pemicunya, karena ada senjata tajam dilihat masyarakat Beguldah, dari dalam mobil Honda Brio warna merah BK 1149 EQ.

Semua bermula dari adanya kelompok masyarakat Beguldah menggelar aksi ke Balai Kota Binjai, Jalan Jenderal Sudirman, mendesak penutupan Galian C di Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, Rabu (11/1/2023).

Pasca demo, masyarakat Beguldah atas nama Mesti Bangun (52) mendapat penganiayaan oleh sekelompok pemuda di Jalan Samanhudi, Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, Kamis (12/1/2023) pagi.

Korban disebut-sebut mengalami luka bacok di bagian kepala. Dugaan penganiayaan bermula dari korban mengantarkan anaknya berinisial RK (12) pergi sekolah, dengan mengendarai sepeda motor.

Dalam perjalanan, korban dihampiri sekelompok orang seraya memakinya dengan kata-kata tidak pantas. Mendengar itu, korban menghentikan laju motornya seraya menantang korban.

Singkat cerita, korban diduga kalah jumlah tumbang dan harus mendapat perawatan medis di RSUD Djoelham. Keluarga korban tak terima melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Binjai pada siang harinya, dengan didampingi puluhan masyarakat Beguldah.

Usai membuat laporan sore harinya, diduga dari kelompok terlapor datang mengendarai Honda Brio warna merah. Kericuhan pun pecah di Mapolres Binjai ketika kelompok masyarakat Beguldah melihat ada senjata tajam di dalam mobil tersebut.

Disebut-sebut, orang yang di dalam mobil merah dievakuasi ke Satreskrim Polres Binjai, guna menghindari amuk massa. Setelah kondisi berangsur tenang, diduga orang yang di dalam mobil merah coba meninggalkan Polres Binjai dengan menumpangi Toyota Innova warna abu.

Hal tersebut diketahui kelompok masyarakat Beguldah dan penghadangan pun dilakukan. Namun, polisi yang melihat itu melarang kelompok masyarakat Beguldah melakukan penghadangan tersebut.

Tak ayal, kondisi itu membuat kericuhan semakin meluas. Masyarakat Beguldah pun menantang polisi di kantornya.

“Polisi apa kalian, mau kalian terjadi Binjai berdarah lagi. Kalian polisi Republik Indonesia. Kalian bukan Polisi Dj,” teriak masyarakat.

Bahkan, puluhan masyarakat Beguldah juga berteriak polisi Sambo. “Mafia galian C, mafia tanah, dan bandar narkoba yang kalian bela-bela. Kami ini juga butuh keadilan, ” teriak seorang wanita sembari meneteskan air mata.

Sejauh ini, sebilah kelewang sudah disita anggota Satreskrim Polres Binjai dari dalam mobil merah tersebut. Pantauan wartawan Jum’at (13/1/2023), mobil merah yang membawa sajam masih berada di pelataran Polres Binjai. KM-tim