BINJAI-koranmonitor | Warga setempat menggelar aksi di lokasi pembangunan pabrik plastik di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara, Binjai, Jumat (5/11/2021).
Aksi itupun mendapat tanggapan dari pihak kontraktor terkait 4 poin yang ddisampaikan warga, baik secara lisan maupun tertulis.
Salahsatu perwakilan kontraktor yang tak ingin namanya dipublikasikan, mengatakan, inti dari 4 poin yang diinginkan warga adalah, kesepakatan antara pihak perusahaan dengan warga, persoalan kerugian materialis karena terkena bencana alam, aksi kekerasan terhadap pekerja di lokasi pembangunan dan peristiwa kematian pekerja dikarenakan sakit.
“Dapat saya sampaikan, kehadiran warga ke lokasi pembangunan pabrik ini, untuk mempertanyakan 4 hal yang telah kita ketahui bersama tersebut, untuk itu saya akan menjelaskan secara rinci dan transparan,” kata dia.
Pertama, ungkap sang kontraktor, persoalan perjanjian antara warga dan pihak perusahaan, berisi perekrutan tenaga kerja harus berasal dari warga sekitar dan disesuaikan, dengan kebutuhan perusahaan.
“Permintaan warga, yang bekerja di sini adalah warga sekitar. Dapat kita sampaikan sedikitnya 85 persen pekerja di sini adalah warga sekitar dan bisa kita buktikan dengan melihat KTP mereka,” ujar pria itu.
Masih pihak kontraktor, kedua, soal kerugian sebesar Rp15 juta yang dimaksud warga, ialah murni disebabkan bencana alam. Bahkan pihak perusahaan turut berpartisipasi membantu warga dalam memperbaiki saluran drainase, agar banjir tidak lagi merusak bibit tanaman usaha masyarakat.
“Jadi, soal kerugian 15 juta rupiah itu, kemarin memang ada bencana alam berupa banjir dan berdampak pada tanaman bibit milik warga. Dari sisi kami sebagai kontraktor, juga ikut membantu meringankan beban masyarakat dengan memperbaiki (melebarkan) drainase agar efek banjir bisa diminimalisir seperti permintaan warga, itu bisa dibuktikan, soalnya orang dinas juga ada melihat di sini,” tuturnya.
Permintaan ketiga, lanjutnya, berkaitan dengan aksi pengeroyokan oleh sekelompok preman terhadap salahsatu pekerja di lokasi pabrik. Dimana pelakunya diminta untuk dibebaskan, adalah kewenangan kepolisian. Karena, tindakan kriminalitas tersebut sudah masuk ranah hukum.
“Soal terduga pelaku pengeroyokan yang warga minta dibebaskan itu, bukan ranahnya kami sebagai kontraktor. Jadi itu pekerja di sini yang buat laporan di kepolisian, kalau informasi yang kami terima terduga pelaku mengeroyok dikarenakan tidak diberi uang keamanan,” bebernya.
Terakhir, soal permintaan warga yang hadir hari ini di lokasi pembangunan pabrik, pria itu juga menambahkan, berkaitan dengan peristiwa meninggalnya salah seorang pekerja di sana, dikarenakan riwayat penyakit.
“Kemarin memang ada pekerja kami yang sakit, terus kita bawa ke rumah sakit, dan dari surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit, pekerja kita itu, murni meninggal dunia karena riwayat penyakitnya,” tambahnya.
Selain memberikan keterangan terkait kedatangan warga di sana, sang kontraktor juga mengungkapkan, hubungan antara pihak perusahaan dengan warga baik-baik saja. Namun, ia merasa curiga, ada oknum yang berusaha memprovokasi warga, demi kepentingan pribadinya sendiri.
“Selama ini baik-baik saja. Bahkan, ketika ada kebanjiran di sini, perusahaan memberikan bantuan nasi kotak, dan ketika menjelang lebaran, pihak pabrik juga memberikan paket sembako kepada warga. Saya khawatir, ada oknum yang sengaja memprovokasi warga agar bertindak anarkis, demi kepentingan pribadinya sendiri,” ungkapnya.KM-red