Wali Kota Binjai Ogah Komentari Soal PKL Dibebankan Pajak

BINJAI-koranmonitor | Wali Kota Binjai, Amir Hamzah terkesan acuhkan pertanyaan wartawan, yang bertanya soal pajak restoran dan rumah makan yang dibebankan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL). Sikap Amir sebagai kepala daerah seolah tidak mau dikritik.

Amir berjalan berlalu begitu saja saat ditanya wartawan di Ponpes Sabilul Mukminin, Jalan Sawi Kelurahan Payaroba Kecamatan Binjai Barat, Selasa (31/8/2021).

Wali Kota memilih meninggalkan wartawan yang melakukan konfirmasi soal penagihan pajak, dan seolah tidak mendengar pertanyaan wartawan.

Tanggapan Amir diperlukan lantaran soal pajak restoran dan rumah makan yang dibebankan kepada PKL, telah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Bahkan, warga net juga banyak membicarakan keluhan pedagang dan akhirnya viral.

Sementara itu, Pemko Binjai kabarnya membatalkan penagihan pajak restoran dan rumah makan kepada PKL. Namun, pemutihan diberikan kepada PKL, yang datang sosialisasi di GOR Jalan Jambi Kecamatan Binjai Selatan.

Sedangkan yang tidak ikut sosialisasi, Pemko Binjai tetap menagihnya. Sayangnya, upaya konfirmasi kepada orang nomor satu di Pemko Binjai diacuhkan.

“Aku dengar kemarin waktu sosialisasi, tagihan diputihkan,” kata pedagang bakso, Handoko saat dimintai tanggapannya.

Namun, ia juga belum mengetahui kapan pemutihan denda pajak diberlakukan. Handoko berharap, Pemko Binjai dapat lebih memperhatikan PKL dengan tak memberlakukan tagihan pajak 10 persen, lantaran berjualan di pinggir jalan yang tidak memiliki bangunan permanen.

“Kalau pajak tetap membayar, PKL ini bagaimana. Apakah dikutip 10 atau 5 persen,” jelasnya.

Belum lagi pendapatan PKL juga menurun karena pandemi. Karena itu, ia menilai, penagihan pajak kepada PKL terlalu memaksa.

“Yang datang mengikuti sosialisasi kemarin mendapatkan pemutihan. Kami masih menunggu kapan pemutihan itu dilakukan,” ujarnya.KM-tab