SUMUT

Johan Merdeka Apresiasi Pola Penyelesaian Agraria di PTPN III Siantar Terhadap Masyarakat

*Kedepankan Musyawarah, Jangan Politisasi Rakyat
koranmonitor – MEDAN | Ketua Komite Revolusi Agraria, Johan Merdeka mengapresiasi pola penyelesaian agraria di PTPN III Siantar terhadap masyarakat, dengan mengedepankan musyawarah dan jangan politisasi rakyat.

“Pola penyelesaian agraria dengan pendekatan terhadap masyarakat, yang dilakukan oleh PTPN III sudah tepat dengan pola budaya Indonesia, yang mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan sengketa pertanahan di Siantar,” kata Johan Merdeka kepada media, Kamis (20/10/2022).

Diatas tanah HGU Aktif PTPN III Siantar tersebut menurut Aktivis Pertanahan ini, harus dilakukan penyelamatan investasi negara dan kepentingan Kota Siantar yang lebih besar bagi pengembangan ekonomi masyarakat Siantar.

Johan mengatakan bahwa sosialisasi dari Forkopimko Siantar yang secara aktif menghimbau masyarakat dan memediasi, merupakan tindakan yang perlu menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang ada di Sumatera Utara, dalam mengurai permasalahan agraria khususnya di Provinsi Sumatera Utara.

PTPN III Harus Konsisten

Dalam pengamatan Johan, PTPN III dengan Pola Suguh Hati telah menawarkan alternatif yang terbaik bagi masyarakat. “Saya mencoba untuk menilai permasalahan di PTPN III Siantar secara netral dan jernih, sehingga saya menyesalkan adanya oknum-oknum yang coba menghambat upaya investasi negara demi kepentingan Rakyat Siantar ini,” tambah Johan Merdeka.

“Secara objektif penyelamatan yang saya amati di PTPN III Siantar ini, sangat berbeda dengan pola yang dilaksanakan di Sumatera Utara. Sehingga tanpa mengurangi integritas saya sebagai aktivis dan pejuang agraria, saya menghimbau agar PTPN III konsisten untuk terus melaksanakan proses Suguh Hati kepada masyarakat di Siantar, dan jangan terpengaruh terhadap Politisasi pihak-pihak tertentu yang coba menghambat adanya Sinergitas masyarakat dengan PTPN III,” tambah Johan lagi.

PTPN III menurutnya, harus konsisten terhadap kegiatan ini, karena selama ini dalam pengamatan Aktivis Agraria ini sering terjadi pembiaran terhadap tanah-tanah PTPN, inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya konflik agraria yang sulit diurai di PTPN.

“Saya berharap PTPN III tetap memperhatikan kepentingan masyarakat penggarap pasca diberikan Suguh Hati agar masyarakat tersebut dapat merasakan kehadiran PTPN khususnya PTPN III Siantar demi dan untuk kepentingan Rakyat dan Masyarakat” tutup Johan Merdeka.KM-fah/red

admin

Recent Posts

Wanita Kakak Beradik di Medan Kompak Jualan Sabu

koranmonitor - MEDAN | Tim Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan meringkus 2 wanita kakak-beradik, karena…

56 tahun ago

Kota Medan Ditetapkan Sebagai Penerima PSEL, Rico Waas: Kita Siap Menyambut Program Strategis Nasional

koranmonitor - MEDAN | Kota Medan dipilih dan ditetapkan sebagai satu diantara 10 kota di Indonesia,…

56 tahun ago

Program 3 Juta Rumah, Bobby Nasution: Semua Dipermudah dan Ajak Warga Sumut Manfaatkan Kesempatan Ini

koranmonitor - DELI SERDANG | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak masyarakat…

56 tahun ago

Wilayah Labuhan Batu dan Labusel Fokus Penindakan Narkoba, 43 Kg Sabu Disita

koranmonitor - MEDAN | Sepanjang periode Januari sampai 6 Oktober 2025, Direktorat (Dit) Reserse Narkoba…

56 tahun ago

Polrestabes Medan Bongkar Jaringan Narkoba dan Penipuan Online

koranmonitor - MEDAN | Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan membongkar jaringan peredaran narkoba dan pelaku penipuan…

56 tahun ago

Wartawan Dianiaya Preman Diduga Suruhan PT UG Melapor ke Polisi

koranmonitor - MEDAN | Insiden terjadi saat unjuk rasa warga Dusun I, Desa Patumbak Kampung…

56 tahun ago