koranmonitor – MEDAN | Tim peneliti siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) kembali mengharumkan nama Indonesia, dalam lomba International Science and Invention Fair 2022 diselenggarakan secara offline dan online oleh Indonesian Youth Scientist Association (IYSA), bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha di kota Singaraja, Bali pada 1-5 November 2022.
“Adapun negara-negara yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan ini antara lain adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Bulgaria, India, Amerika Serikat (Puerto Rico), Korea Selatan, Filipina, Iran, Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Kolombia, Belarus, Romania, Brazil, Algeria, Arab Saudi, Uruguay, Mexico, Nigeria, Nepal, Hong Kong, Serbia, Itali, Bolivia, Macau (China), Singapura, Kazakhstan, Lebanon, dan Vietnam,” sebut Kepala SMA YPSA Dahliana S.Pd usai menyambut kepulangan tim peneliti SMA YPSA dengan kalungan bunga di Bandara Internasional Kualanamu Sumatera Utara, Senin (7/11/2022),
Kata Dahliana, acara ini berlangsung selama dua hari pameran dan kompetisi untuk peserta lokal dan internasional. Peserta dapat menunjukkan ide atau proyek inovatifnya, dalam bentuk desain, mock up, prototipe atau produk siap untuk dikomersialisasikan.
Pengunjung dan investor global akan diundang untuk mencari beberapa proyek menarik. Untuk menambah keseruan, para juri juga berkeliling ke booth peserta untuk memilih proyek terbaik.
“Prestasi bukan hanya tentang bronze, silver, ataupun gold, tapi tentang bagaimana cara mengapresiasi diri sendiri yang telah mampu mencapai titik ini,” akhiri Dahliana.
Dicky Mahaputra Tarigan, S.Pd. selaku pembimbing peneliti SMA YPSA mengatakan, dalam lomba yang diikuti oleh 32 negara ini, SMA YPSA diwakili tiga tim. Masing-masing berhasil meraih 2 Medali Emas dan 1 Perak.
Tim pertama yang diisi siswa bernama Zahra Salsabila, Siti Rafa Najmah, Rasya Fadillah, Rhislin, Keisya Azzahra, Anisa Nadira Tanjung, dengan judul penelitian Carpocup berhasil meraih Medali Emas dan Special Special Award from Malaysia Innovation Invention Creativity Association”.
“Tim kedua yang digawangi oleh Alya Defira Subiantoro, Keni Anandhita, Bintang Maharani Br. Ginting S, Raisa Fera Shafiqa Nasution, Marsa Syauqi Dalimunthe, Naysilla Zahfira Mulya, dengan judul penelitian Maniplast juga berhasil meraih Medali Emas serta Special award from Indonesia Young Scientist Association,” ujarnya.
Sedangkan tim ketiga yang diisi nama siswa antara lain, Aisyah Nurul Adzkia, Danish Faturrahman, Muhammad Aryasatya, Nailah Zahwah Negara, Nazwa Vaziela Siregar, dan Kania Rizki Tamima dengan judul penelitian Glowra berhasil meraih medali Perak, dan Special Award from Malaysia Innovation Invention Creativity Association.
Sebagaimana diketahui, SMA YPSA merupakan sekolah yang memadukan kurikulum Nasional, Agama Islam dan Internasional yang tahun-tahun awal berdirinya sudah mampu menunjukkan
eksistensinya melalui berbagai bentuk pencapaian dan prestasi.KM-fah/red
koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 290 kilogram (kg) sabu-sabu disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut…
koranmonitor - JAKARTA | Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut hukuman 7 tahun penjara terhadap…
koranmonitor - BATAM | Satgas Antimafia Tanah Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), menangkap tujuh…
koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 3.078 kasus tindak pidana narkoba dengan 3.970 tersangka selama 6…
koranmonitor - MEDAN | Data penyerapan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian AS mengalami pertumbuhan…
koranmonitor - MEDAN | Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberantas korupsi khususnya di Sumut mendapat…