LANGKAT

Diduga Tercemar Limbah PKS, Habitat Hewan Air Sungai Sei Sirah Mati Mendadak

LANGKAT-koranmonitor | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Langkat, meninjau lokasi sungai Sei Sirah terindikasi tercemar limbah yang mengakibatkan ribuan Ikan dan habitat hewan air lainnya mati secara mendadak.

Wilayah hilir Sungai Sei Sirah Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, diduga tercemar limbah pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung zat kimia berbahaya.

Mendapat kabar tersebut, Pemkab Langkat melalui Kadis LH Langkat, Iskandar Zulkarnaen Tarigan, serta Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Langkat, Henri Tarigan bersama tim, langsung ke lokasi melakukan peninjauan, di Desa Sei Sirah, Kecamatan Besitang, Langkat, Senin (13/9/2021).

Tibanya dilokasi, Kadis LH dan Kadis Kelautan langsung menelusuri sungai bersama warga sekitar mengunakan perahu sampan, ke titik lokasi yang menurut warga sebagai tempat pembuangan limbah dari 3 PKS, yang diduga kuat menjadi penyebab tencemarnya air Sungai Sei Sirah.

“Sampai dilokasi kami langsung menelusuri aliran sungai bersama warga untuk melakukan pemeriksaan,” sebut Kadis LH.

Iskandar juga menegaskan, pihaknya akan terus mendalami segala bentuk kemungkinan pasti, yang manjadi penyebab tercemarnya air sungai.

“Kami berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini sampai benar benar terkendali, sehingga tidak lagi terjadi pencemaran,” tegasnya.

Ditambahkan Kadis Kelautan Langkat Henri Tarigan menyatakan, pihaknya sudah menggambil sempel air dan ikan yang mati dari Sungai Sei Sirah, guna pengujian di laboraturium, pada Minggu  12 September 2021 lalu.

Pengujian itu, untuk mengetahui secara pasti kemungkinan ada tidaknya kandungan zat berbahaya, yang mencemari air sungai, yang menjadi penyebab ribuan ikan mati.

Diketahui dari keterangan warga setempat, berinisial AD, air sungai tercemar diduga akibat buang limbah yang mengandung zat kimia berbahaya dilakukan oleh tiga PKS.

Limbah itu menurutnya, dicurigai dibuang ke Paluh Beruang yang berada diwilayah hilir Sungai Sei Sirah.

“Dimana biasanya limbah tersebut akan terbawa naik bersama air pasang laut, dan juga terbawa sampai ke muara disaat air surut,” terangnya.

Warga lainnya, berinisial MN juga mengatakan, kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi. Masyarakat mulai merasakannya dari 3 bulan yang lalu, puncaknya pada Sabtu 11 September 2021.

Limbah itu mengakibatkan,  ribuan ikan dan hewan perairan lainnya mati. Paling banyak terlihat dari Jembatan Sei Sirah, antara Dusun 4 Bukit Selamat dengan Lingkungan 1 Pekan Besitang.

Turun ke lokasi melakukan peninjauan, Kabid Pencemaran dan Kerusakan Dinas LH, Hemat Simbolon dan Analisis Standarisasi Budidaya DKP, Agung Sugiarta beserta tim dari kedua dinas.KM-Zai Nst

admin

Recent Posts

Sambutan Presiden Prabowo tentang Polri Berbanding Terbalik dengan Kasus di Sumut

koranmonitor - MEDAN |  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan perayaan pada peringatan Hari Bhayangkara…

56 tahun ago

Imbauan Bobby Nasution: Kantor Pemerintah dan Swasta di Sumut Perdengarkan Lagu Indonesia Raya

koranmonitor - MEDAN | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengimbau seluruh kantor-kantor pemerintah dan swasta…

56 tahun ago

Diskotik Blue Star Dan Samudra Selatan Dirazia, 3 Orang Pengunjung di Amankan

koranmonitor - BINJAI | Dalam rangka upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan menciptakan situasi kamtibmas yang…

56 tahun ago

Kompol Jama Purba Terima Piagam Penghargaan di HUT Bhayangkara ke-79

koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memberikan penghargaan kepada sejumlah…

56 tahun ago

Topan Ginting kena OTT, KPK Geledah Kantor PUPR Sumut, Sisir Jejak Suap di Proyek Jalan

koranmonitor - MEDAN | Pasca Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting tertangkap tangan (OTT)…

56 tahun ago

Momentum Hari Bhayangkara ke-79 Kapolda Sumut Mohon Maaf Masih ada Anggota Menyakiti Masyarakat

koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan permohonan maaf kepada…

56 tahun ago