Biaya Test Urin Rp100 Ribu, Pasukan Melati Dinas Kebersihan & Pertamanan Medan Mengeluh

MEDAN | Para pekerja penyapu jalan atau disebut Pasukan Melati Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, dikenakan biaya Rp 100 ribu.

Informasi diperoleh koranmonitor.com, Minggu (22/12/2019), biaya Rp 100 ribu yang dikenakan pasukan melati yang diperkirakan berjumlah 200 an lebih itu, untuk mengikuti Test urine terkait narkoba di Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.

Kegiatan Test urine terhadap pasukan melati ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Seorang pasukan melati yang enggan disebutkan namanya kepada koranmonitor.com membenarkan adanya pengutipan Rp 100 ribu, untuk test urine.

Pekerja yang sudah bekerja di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan itu menegaskan, keberatan dengan pengutipan tersebut. Alasannya, pasukan melati belum menerima gaji selama 2 bulan.

“Keberatan dengan pengutipan itu. Apalagi, belum menerima gaji selama 2 bulan. Untuk biaya Test urine, terpaksa pinjam uang,” sebutnya.

Diakhir percakapan, pasukan melati berharap adanya perhatian dari Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, maupun instansi terkait, prlerihal pengenaan biaya test urine senilai Rp 100 ribu, yang dianggap memberatkan mereka yang memperoleh gaji kecil, dan belum gajian.

Sekedar diketahui, saat ini di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan dalam kurun waktu tiga hari, sejak Sabtu (21/12/2019) hingga Minggu (22/12/2019) telah melakukan kegiatan test urine terhadap ratusan pekerja penyapu jalan (pasukan melati-red).

Dalam kegiatan testburine yang sudah berlangsung itu, para pekerja kebersihan alias pasukan melati, didominasi oleh kaum emak-emak.KM-red