Dengar Keluhan Masyarakat, Rico Waas: Permasalahan Banjir di Mabar Hilir Jadi Perhatian Khusus Pemko Medan

oleh
Dengar Keluhan Masyarakat, Rico Waas: Permasalahan Banjir di Mabar Hilir Jadi Perhatian Khusus Pemko Medan
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam kegiatan Program Sapa Warga yang digelar di halaman Kantor Lurah Mabar Hilir, Jalan Suasa Raya, Sabtu (4/10/2025). (Foto. KMC)

koranmonitor – MEDAN | Rasa antusias dan senang tampak jelas di wajah warga Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, saat mereka dapat bertemu langsung Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam kegiatan Program Sapa Warga di halaman Kantor Kelurahan Mabar Hilir, Jalan Suasa Raya, Sabtu (4/10/2025).

Melalui kegiatan tersebut, masyarakat berkesempatan menyampaikan berbagai keluhan dan permasalahan yang mereka alami, di antaranya soal banjir, drainase tersumbat, dan jalan rusak.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan yang hadir bersama sejumlah pimpinan perangkat daerah, seperti Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Muhammad Sofyan, Plt Kadis SDABMBK Gibson Panjaitan, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane, Kadishub Erwin Saleh, serta Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana, menegaskan bahwa persoalan banjir menjadi perhatian serius Pemko Medan.

“Pemko Medan sudah memiliki progres penanganan banjir, di antaranya bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) serta melakukan pembebasan lahan. Namun proses ini memang membutuhkan waktu dan koordinasi lintas pihak,” ujar Rico.

Rico berharap upaya tersebut bisa segera direalisasikan agar persoalan banjir di wilayah Mabar Hilir, khususnya di Lingkungan I, II, V, dan VIII, dapat segera teratasi.

“Kalau tidak segera dijalankan, masalah banjir di lingkungan Mabar Hilir tidak akan selesai. Harus ada jalur besar untuk pembuangan air melalui penerusan saluran drainase,” tambahnya.

Salah satu warga, Ahmad Husni, mengeluhkan kondisi Jalan Islamiyah, Lingkungan XI, yang kerap terendam banjir akibat tidak adanya drainase. Selain mengganggu aktivitas warga, banjir juga menyebabkan banyak kendaraan mogok dan jalan menjadi rusak.

“Kami mohon agar Pemko Medan dapat memperbaiki jalan dan membangun saluran drainase,” kata Husni.

Menanggapi hal itu, Wali Kota menjelaskan bahwa solusi akan dimulai dari penembusan saluran drainase dari arah Rumah Potong Hewan (RPH) sebelum dilakukan pembenahan jalan.

“Kita bereskan dulu saluran utama, baru drainase lingkungan dan perbaikan jalan. Kalau tidak, banjir tetap akan terjadi,” tegasnya.

Keluhan lain disampaikan Tugino, warga Lingkungan II Mabar Hilir, yang menyoroti saluran drainase kecil menuju Kawasan Industri Medan (KIM) sehingga sering menyebabkan banjir. Ia juga mengeluhkan masalah air bersih dan limbah pabrik yang mencemari sumur warga.

“Air sumur kami berwarna hitam karena limbah pabrik. Hanya masjid yang sudah mendapatkan air bersih, jadi warga banyak mengambil air dari sana,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Rico memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengirimkan surat teguran ulang kepada perusahaan terkait serta menggelar pertemuan guna mencari solusi.

“Kirim teguran ulang dan panggil pihak perusahaan. Kita ingin tahu apa solusi dan kontribusi mereka bagi masyarakat,” tegas Rico sembari mengapresiasi informasi yang disampaikan warga.

Selain persoalan banjir dan drainase, warga juga menyampaikan berbagai keluhan lain seperti lampu jalan mati, pengurusan administrasi kependudukan, honor bilal mayit dan guru magrib mengaji, hingga masalah lahan pemakaman yang sudah penuh.

Program Sapa Warga sendiri merupakan salah satu langkah Pemko Medan untuk memperkuat komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat, agar setiap aspirasi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. KM-fah/R