MEDAN-koranmonitor | Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengharapkan kejujuran tenaga kesehatan (nakes), dalam kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong terhadap siswa SD yang viral.
Bagi Bobby Nasution, kejujuran itu penting agar Pemko Medan dapat melakukan vaksinasi terhadap siswa SD dibawah usia 6-11 tahun, yang belum mendapatkan suntikan vaksin saat pelaksanaan vaksinasi di SD Wahidin di Kecamatan Labuhan Deli, Kota Medan pada 17 Januari 2022 lalu.
“Jadi yang perlu disimpulkan kejujuran dari pelakunya (nakes), vaksinatornya, kosong atau ada sedikit. Kalau ada sedikit itu dianggap sudah ada. Nanti tinggal kita masukkan dosis keduanya saja,” ujar Bobby Nasution kepada wartawan di kantor Balai Kota Medan, Senin (32/1/2022).
Bagi Bobby, hal itu sangat berpengaruh pada masyarakat Kota Medan. Apabila anak-anak tersebut sudah divaksin, maka Dinas Kesehatan Kota Medan tidak lagi melakukan penyuntikan vaksinasi.
Ia juga menegaskan, penanggungjawab kegiatan vaksinasi tersebut harus bertanggungjawab atas kendala yang terjadi.
“Ini yang paling penting penanggungjawab pelaksana kegiatan vaksin. Melaksanakan vaksin ini harus bisa kita pertanggungjawaban apabila ada kendala-kendala dalam pelaksanaan vaksin. Saya sudah contohkan kemaren, contoh penumpukan ini pelaksana juga harus tanggung jawab supaya tidak terjadi penumpukan pada saat pelaksanaan vaksinasi,” paparnya.
“Kemudian pelaksanaan vaksinnya apakah prosedurnya sudah benar. Penyuntikannya apakah dosisnya sudah tepat. Nah ini yang harus bisa dipastikan oleh penanggungjawab pelaksanaan vaksin,” imbuhnya.
Oleh karena itu, jajaran Pemko Medan sudah membahas agar tidak terjadi lagi kasus penyuntikan dosis kosong kepada masyarakat yang menerima.KM-fah