Kapolsek Helvetia Kompol Alexander Pilliang (kiri) dan Kondisi jenazah Almarhum Rusman Maralen Situngkir (kanan)
koranmonitor – MEDAN | Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan sebab kematian Rusman Maralen Situngkir (61)pada Jumat (22/3/2024), yang disebut karena tabrak lari atau kecelakaan.
Hal ini disampaikan Kapolsek Helvetia Kompol Alexander Piliang menjawab konfirmasi koranmonitor.com, Kamis (28/3/2024), terkait penyebab kematian Almarhum Rusman Maralen Situngkir.
Dikatakan Kapolsek, sejak awal kejadian, pihaknya (petugas Polsek Helvetia) mencoba menggali informasi penyebab kematian Almarhum. Namun, dari pihak keluarga tidak bersedia membuat laporan pengaduan (LP).
” Kami kesulitan untuk melakukan pemeriksaan atau autopsi jenazah korban karena dari pihak keluarga tidak membuat laporan pengaduan ke polisi. Namun, kita tetap berusaha melakukan penyelidikan sebab kematian Almarhum,” ungkap Alexander.
Kompol Alexander meminta, mohon bantuan jika ada informasi terkait kematian Almarhum agar segera disampaikan ke Polsek Helvetia.
Baca Juga: Kematian Pria 61 Tahun Warga Gaperta Dianggap Tidak Wajar, Polisi Diminta Selidiki
Sebelumnya, kematian Almarhum Maralen Situngkir yang sehari-hari bekerja bengkel sepeda. motor dirumahnya Jalan Gaperta/depan Kolam Renang Kartika, dinilai beberapa warga sekitar tidak wajar dan perlu diselidiki pihak kepolisian.
Menurut warga sekitar, kematian korban bermula dari laporan istrinya korban Dr. Tiromsi Sitanggang, SH. MH. Mkn yang berprofesi sebagai Notaris/PPAT. Kala itu, sekira pukul 11.00 Wib istri korban memanggil warga untuk membantu mengangkat tubuh korban yang sudah tak bernyawa dari pintu kaca kantor dang istri.
Tampak aliran darah yang mengering pada kepala korban, ditambah lagi ada luka di kening, bibir dan hidung dari korban. Istri korban menyebutkan suaminya yang telah diselimuti kain, meninggal dunia akibat tabrak lari atau lakalantas.
Selanjutnya, warga berdatangan kelokasi dan kemudian jenazah korban dibawa ke RS Advent. Melihat kondisi korban, pihak rumah sakit kemudian menghubungi pihak Polsek Helvetia.
Informasi lain diperoleh dari warga, sebelum menerima informasi kematian korban dari istrinya. Warga mengatakan, saat itu tidak ada terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Gaperta (depan rumah korban) seperti yang diutarakan sebelumnya.
Menjadi pertanyaan warga, jenazah korban berada didepan pintu kantor istrinya, bukan di bahu jalan. Sedangkan kantor tersebut terdapat pagar didepannya.
“Jika terjadi kecelakaan di jalan, mestinya posisi tubuh korban di bahu jalan atau dekat dengan lokasi kejadian. Dan tentunya warga yang di lokasi ada yang melihat, atau mengetahui tabrak lari tersebut,” sebut warga sekitar sembari menyebutkan sebelumnya terdengar keributan antara korban dan istrinya pada pagi harinya.
Demi penegakan hukum dan keadilan, penyebab kematian korban masih menjadi tanda tanya oleh warga. Untuk itu, memohon pihak Polsek Helvetia, Polrestabes Medan dan Kapolda Sumut mengungkap penyebab kematian korban.
Warga juga menyebutkan, pihak Polsek Helvetia yang menerima laporan telah turun ke lokasi, dan melakukan pemeriksaan. KM-tim
koranmonitor - MEDAN | Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan perayaan pada peringatan Hari Bhayangkara…
koranmonitor - MEDAN | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengimbau seluruh kantor-kantor pemerintah dan swasta…
koranmonitor - BINJAI | Dalam rangka upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan menciptakan situasi kamtibmas yang…
koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memberikan penghargaan kepada sejumlah…
koranmonitor - MEDAN | Pasca Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting tertangkap tangan (OTT)…
koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan permohonan maaf kepada…