MEDAN | Meski sudah tujuh hari melakukan pencarian, satu korban hilang akibat banjir yang melanda perumahan De Flamboyan, hingga Kamis (10/12/2020) sore belum juga ditemukan.
Kini, petugas hanya melakukan pemantauan karena proses pencarian dihentikan, sesuai kesepakatan dengan pihak keluarga korban.
“Sesuai hasil koordinasi dengan unsur yang terlibat dan juga pihak keluarga, maka diputuskan pencarian dihentikan. Namun, tetap dilanjutkan dengan pemantauan,” kata Kepala Kantor SAR Medan, Toto Mulyono, Jumat (11/12/2020).
Menurut dia, luasnya area sapuan banjir dan tingginya lumpur menjadi salah satu faktor penghambat dalam pencarian korban.
“Tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian semaksimal mungkin, selain dengan alut air, tim juga dibantu anjing pelacak dari Ditsamapta Polda Sumatera Utara serta excavator,” sebutnya.
Selain itu, pencarian juga menggunakan perahu rafting mulai dari lokasi banjir hingga sejauh 18 Km menuju hilir sungai.
“Namun, korban belum juga ditemukan hingga akhirnya sesuai hasil koordinasi dengan unsur yang terlibat dan pihak keluarga, maka diputuskan pencarian dihentikan namun tetap dilanjutkan dengan pemantauan,” ujarnya.
Sebelumnya, banjir yang melanda perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat terjadi pada Kamis (3/12/2020) malam hingga Jumat (4/12/2020) dinihari mengakibatkan enam orang ditemukan meninggal dunia dan ratusan rumah terendam banjir.KM-vh
koranmonitor - MEDAN | Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengajukan permohonan santunan bagi korban jiwa akibat…
koranmonitor - MEDAN | Pelaksanaan Operasi Disaster Victim Identification (DVI) dalam penanganan bencana alam di…
koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution melalui Kepala Posko Darurat Bencana…
koranmonitor - TAPTENG | Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan stok beras di Sumatera…
koranmonitor - MEDAN | Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara melalui Ketua…
koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait…