MEDAN

Pernah Raih 3 Penghargaan Adipura, Jaya Arjuna : Cukuplah Kerusakan Kota Medan

MEDAN | Ungkapan  ini disampaikan  pengamat perkotaan di Kota Medan, Jaya Arjuna (foto) terkait berbagai persoalan seputar infrastruktur yang terjadi di Kota Medan.

Jaya mengaku kerusakan yang terjadi selama ini di Kota Medan harus dihentikan. Dan Pilkada 2020 harus menjadi momen untuk melakukan pembenahan.

“Sudah cukuplah kota ini rusak. Kita sangat prihatin kota Medan yang dulunya dibangun dengan arsitektur kota sangat modern setara kota-kota besar di Eropa, kini tak ada yang bisa kita banggakan,” kata Jaya Arjuna.

Jaya Arjuna mengatakan selama ini upaya-upaya para aktivis, yang peduli dengan keindahan Kota Medan selalu kandas. Ini akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap pembangunan yang ramah lingkungan.

Perubahan-perubahan peruntukan dengan mudah keluar, sekalipun pembangunannya melanggar roadmap pembangunan yang ada.

“Makanya pemimpin ke depan kita harapkan memahami hal ini,” ujarnya.

Mengaku tidak ingin mengungkit beberapa kesalahan fatal pemerintah Kota Medan dalam beberapa tahun terakhir, namun Jaya Arjuna mengaku sosok pemimpin yang ingin membangun Kota Medan sesuai dengan sesuai dengan milenium development goal sangat dibutuhkan.

“Itu harus, kita mungkin tidak bisa mencapai langsung 100 persen, tapi harus pakai prioritas. jangan lagi berkutat soal politik. Ruang terbuka hijau itu seharusnya mencapai 30 persen di Medan, kalau sekarang hanya 0,1 persen. Bagaimana kota ini menjadi kota yang layak huni,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Medan dulunya sangat membanggakan dan sangat nyaman untuk dihuni. Tidak salah jika Kota Medan pernah tiga kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Adipura sebagai Kota Metropolitan Terbersih di Indonesia. Namun belakangan, hal itu tidak pernah lagi diraih oleh Kota Medan. Justru sebaliknya, Kota Medan dinobatkan sebagai Kota Terjorok di Indonesia.

“Kalau sekarang apa?. Beberapa tahun terakhir ini Medan jadi kota terjorok. Ironisnya, Kota Medan betah dengan predikat itu. Pengelolaan sampah masih amburadul dan belum sampai kepada taraf berkelanjutan. Padahal sekarang apa yang tidak bisa, kalau ada kemauan pasti bisa,” pungkasnya.

Diketahui, Kota Medan dalam beberapa tahun terakhir kerap dirundung berbagai permasalahan perkotaan. Ruang terbuka hijau yang semakin tergerus, maraknya kejahatan sehingga membuat Kota Medan menjadi kota yang tidak aman, infrastruktur jalan yang rusak hingga persoalan banjir yang membuat warga menjadi tidak nyaman.

Persoalan ini tidak kunjung dapat diselesaikan terutama pada dua periode kepemimpinan terakhir, yakni periode pemerintahan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin maupun era kepemimpinan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution.KM-Red

admin

Recent Posts

Bobby Nasution Tunjuk Muhammad Suib Sebagai Plt Kadis Perkim Sumut Gantikan Hasmirizal Lubis

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution resmi menunjuk Asisten Umum…

56 tahun ago

Pemprov Sumut Datangkan 50 Ton Cabai Merah dari Jawa untuk Tekan Inflasi

koranmonitor - MEDAN | Dalam upaya menekan harga cabai merah yang menjadi salah satu komoditas penyumbang…

56 tahun ago

Polisi Tembak Kaki Pelaku Begal Sadis di Medan, Empat Rekannya Masih Buron

koranmonitor - MEDAN | Aksi begal yang meresahkan warga di Jalan Sutrisno, Kelurahan Sukaramai I,…

56 tahun ago

ABK KM Bandung Jaya Meninggal Mendadak Saat Melaut di Perairan Asahan

koranmonitor - MEDAN | Seorang anak buah kapal (ABK) KM Bandung Jaya bernama Sofyan (64), warga…

56 tahun ago

Penarik Becak Tewas di Medan Ditabrak Mobil Fortuner Tanpa Plat, Diduga Dikendarai Anak Tokoh Pancurbatu

koranmonitor - MEDAN | Seorang pengemudi becak bermotor jenis barang mati setelah ditabrak mobil Toyota…

56 tahun ago

Irjen Pol Whisnu Hermawan Buka Kejuaraan Basket Pelajar Kapolda Sumut Cup 2025

koranmonitor - MEDAN | Kejuaraan bola basket antarpelajar Kapoldasu Cup 2025, resmi dibuka Irjen Pol…

56 tahun ago