koranmonitor – MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan bahwa seluruh pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) untuk warga terdampak banjir harus dipermudah dan dipercepat.
Hal itu disampaikan Wali Kota Medan saat meninjau Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan, Kamis (4/12/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Rico memastikan langsung kepada Kepala Dinas Dukcapil Medan, Baginda Siregar, agar pelayanan dilakukan dengan pola jemput bola ke daerah terdampak, mengingat banyak dokumen kependudukan warga yang rusak akibat banjir.
“Banyak dokumen masyarakat yang rusak. Oleh karena itu, pelayanan harus hadir ke daerah-daerah. Urusan KK, KTP, akta lahir, akta kematian, akta nikah, dan lainnya harus bisa kita jemput bola,” ujarnya.
Rico menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu membuat laporan kehilangan ke kepolisian karena seluruh data rekam kependudukan telah tersimpan dalam sistem.
“Datanya sudah terekam, tinggal dicetak kembali. Datang ke kantor pun bisa, nanti kita bantu perbaiki. Tadi ada warga yang melapor KK dan KTP hilang, langsung kita bereskan hari ini,” katanya.
Saat ini tim Dukcapil telah turun ke sejumlah kelurahan. “Sekarang tim berada di Kelurahan Beringin dan Kampung Kuala Bekala. Besok rencana ke Tanjung Gusta dan Gelanggang Rantau,” jelasnya.
Ia memastikan seluruh layanan publikasi ulang dokumen diberikan secara gratis tanpa pungutan apa pun. “Gratis semua. Kalau ada yang berani uang, Kadisnya langsung kita serahkan ke APH,” tegasnya.
Rico juga mengingatkan agar waktu penyelesaian dokumen tetap sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). “Kalau SOP-nya tiga hari, ya tiga hari. Kecuali ada tambahan data. Kalau tidak ada masalah, ikuti SOP. Jangan melanggar SOP,” katanya.
Dengan pola jemput bola tersebut, Pemkot Medan memastikan proses pemulihan dokumen kependudukan bagi warga yang terdampak banjir berlangsung cepat, mudah, dan tanpa biaya, sehingga masyarakat dapat kembali mengakses layanan publik tanpa hambatan. KM-fah/R






