Yayasan UISU Berubah Menjadi Yayasan Wakaf UISU

oleh
Yayasan UISU Berubah Menjadi Yayasan Wakaf UISU
Pembina yayasan UISU bersama pengurus yayasan, perwakilan STAI Pematang Siantar dan narasumber sharing session foto bersama usai kegiatan di aula yayasan UISU, Rabu (12/11/2025). (Foto. KMC)

koranmonitor – MEDAN | Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dalam waktu hampir berubah nama menjadi Yayasan Wakaf UISU.

Perubahan itu sesuai amanat para pendiri yang telah mewakafkan hartanya membangun perguruan tinggi Islam, untuk mendidik generasi Islam yang handal dan islami

Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Ir Indra Gunawan, MP mengatakan itu saat membuka sharing session pembentukan Lembaga Wakaf Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta di aula yayasan UISU Jalan SM Raja, Rabu (12/11/2025).

Hadir sebagai narasumber pada sharing session, terdiri Divisi Tata Kelola dan Kelembagaan Badan Wakaf Indonesia KH Aripudin, SH, MH, Ketua Lembaga Kenaziran Badan Wakaf Indonesia KH Ali Yusuf, MSi dan Kepala LLDikti Wilayah I Prof Drs Syaiful Anwar Matondang, MA, PhD.

Indra Gunawan mengatakan, tema sharing session adalah “wakaf sebagai solusi berkelanjutan bagi badan penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta”.

Dikatakannya, dalam akta pendirian UISU tahun 1951 lima pendiri UISU sudah mewakafkan hartanya mendirikan UISU yang merupakan perguruan tinggi pionir atau pelopor di luar pulau Jawa.

“Tidak hanya dalam akta pendirian, munculnya kalimat atau kata wakaf itu juga tercantum dalam setiap perubahan akta UISU. Dari tahun 1980 sampai sekarang sudah ada kata-kata UISU berbadan hukum wakaf. Ini termasuk dalam AD/ART,” jelas Indra mengatakan sharing session diadakan bersamaan dengan kedatangan Badan Wakaf Indonesia (BWI) ke UISU untuk menyerahkan rekomendasi UISU juga sebagai yayasan wakaf.

Ia mengatakan, perubahan nama akan diluncurkan pada 3 Januari 2026.

“Insyaallah ini akan menjadi momen bagi UISU, khususnya pembina yayasan mengembalikan jati diri awal bahwa UISU adalah sebuah wakaf. Tinggal melegalkannya dalam bentuk nama di AHU,” sebutnya.

Pada sharing session itu, pengurus BMI Pusat KH Aripudin, SH, MH berkeyakinan, dana yayasan yayasan UISU mencantumkan nama wakaf bukan hanya sebatas slogan, namun punya visi dan misi.

“Coba studi banding ke beberapa negara timur tengah ataupun negara tetangga, itu perguruan-perguruan tinggi, universitas maju dan berkembang karena wakaf. Maka invasi baru ini perlu kita giring bersama, bukan hanya melekatkan kata wakaf saja, tapi bagaimana visi misi wakafnya bisa berkembang. Kemudian kita paham dan tahu bahwa setelah menjadi wakaf, maka diserahkan penyerahan, dan kitalah yang akan mengelolanya dan akan menjadi amal jariah,” jelas Aripudin.

Ia juga mengatakan, dengan membawa nama wakaf, diyakini banyak hamba Allah yang siap bersama-sama membangun UISU di depannya.

Sedangkan Ketua Lembaga Kenaziran BWI KH Ali Yusuf, MSi saat itu berbicara tentang pengembangan wakaf uang yang dia sebut sebagai dana abadi, dan pengelolannya. Ia kemudian mencontohkan beberapa kampus besar, yang maju dan berkembang karena mampu mengelola dana abadi tersebut.

Mendukung

Kepala LLDikti Wilayah I Prof Syaiful Anwar Matondang menyambut baik dan mensupport keputusan perubahan nama yayasan UISU.

“Sebagai perpanjangan tangan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, senantiasa menyambut baik dan mensupport, memfasiltasi apa-apa yang diinginkan badan perguruan tinggi,” sebutnya.

Pihaknya akan merekomendasikannya kepada Dirjen Dikti untuk pembuatan SK penetapan badan penyelenggara yang baru karena ada penambahan nama wakaf, sehingga UISU nantinya membuat pengembangan yang berbeda dari sebelumnya.

“Kita berharap seluruh kampus yang bernuansa Islami lebih kencang larinya, lebih luas tri dharmanya, dan lebih banyak menghasilkan alumni yang berkualitas,” kata Matondang.

Sementara itu, Dr Drs H Syahwin, MSi mewakili Ketua Pembina Yayasan UISU Prof Dr Fauzie Yusuf Hasibuan, SH, M.Hum mengapresiasi BWI dan LLDikti dalam membantu melegitimasi perubahan nama tersebut.

“Tentunya demi mewujudkan UISU sebagai perguruan tinggi yang islami, handal dan teruji, disukai masyarakat serta diridhai Allah Swt sesuai cita-cita para pendiri,” kata dia.

Turut hadir pada sharing session, unsur pembina, pengawas yayasan UISU, pengurus yayasan, ketua dan sekretaris OSDM, ketua dan sekretaris ADI, ketua dan sekretaris DUH, perwakilan STAI Pematangsiantar, serta Rektor UISU wakil Rektor I Prof Dr Marzuki, SH, MHum. KM-ded/R