Rayakan HAN, Puspa Sumut Harap Pemerintah Lebih Fokus Terkait Hak-hak Anak

MEDAN | Ketua Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Sumut, Misran Lubis mengatakan, dengan adanya Hari Anak Nasional (HAN) ini maka lebih ditingkatkan lagi tentang hak-hak anak yang belum didapati sebagian anak.

Sebab anak bukankah penerus bangsa, yang akan menjadikan anLLpengganti mereka yang saat ini masih berkuasa.

“Dari Puspa sangat berharap kepada pemerintah agar lebih fokus terkait hak anak anak yang masih belum semuanya terpenuhi, kita lihat masih banyaknya anak yang menjadi pemulung,jual rokok dan bahkan masih mendapat kekerasan yang belum bisa sepenuhnya kita tangani,” katanya, Selasa (23/7/2019).

Dikatakannya, HAN ini jangan hanya dijadikan sebagai ceremoni saja. Namun jadikanlah sebagai refleksi sudah terpenuhikah hak mereka? Sehingga diharapkan kedepan pemerintah, keluarga dan masyarakat ikut mengontrol anak anak agar menjadi anak yang diharpakan bangsa kedepan.

“Untuk di Sumut Alhamdulillah tiap Kabupaten sudah melakukan hal hal positif untuk anak anak yang masih membutuhkan kita. Seperti di Langkat, Tanjungbalai, Kota Medan dan kota lainnya yang ada di Sumut untuk memberikan hal positif buat mereka,” ujarnya.

Sampai saat ini, kata Misran yang juga Executif Direktur Konsil LSM Indonesia, bahwa di Sumut sendiri masih banyak terjadi kekerasan terhadap anak. Datangnya dari awal kekerasan dalam rumah tangga mengakibatkan anak menjadi pelampiasan orangtua.

“Kita tidak mau hal hal kekerasan ini terjadi lebih banyak lagi di Sumut. Mari sama sama kita jaga anak anak dari kekerasan, jauh kan dari kenakalan bahkan narkoba. Dan ini PR kita bersama, yaitu pemerintah, masyarakat dan keluarga sendiri,” ujarnya.

Misran juga mengatakan dengan adanya program 1820 ini adalah program dari pukul 18.00 sore hingga pukul 20.00 saatnya anak berkomunikasi dan beriteraksi antara anak dan orangtua. ” Program ini untuk mendekatkan sesama anggota keluarga agar anak merasa tetap diperhatikan,”pungkasnya.KM-red