Buruknya Kinerja Disdik Sumut Disorot BPK, Formapera: Saatnya Gubsu Bercermin

MEDAN-koranmonitor | Penilaian Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas kinerja Pemprov Sumut, khususnya Dinas Pendidikan yang membuat Gubsu Edy Rahmayadi ‘uring-uringan’ Dan Gubsu turut mendapat sorotan dari LSM Forum Masyarakat Pemantau Negara (Formapera).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Formapera Yudhistira menilai, fakta itu harusnya bisa membuat Gubernur Sumut melakukan intropeksi diri atas kinerjanya selama menjabat 4 tahun terakhir.

“Harusnya Gubsu bercermin, kenapa BPK bisa menilai kinerja dijajaranya bisa dinilai sangat buruk? Coba tanya kepada diri sendiri, apa yang sudah dibuatnya selama menjadi orang nomor satu di provinsi ini?” tegas Yudhistira dalam rilis tertulisnya di Medan, Rabu (23/3/2022).

Khusus untuk Dinas Pendidikan, lanjut pria yang akrab disapa Yudis ini, ia menilai sangat wajar dan pantas jika BPK menyorotinya karena jeleknya kinerja OPD tersebut.

“Bagi kami Formapera itu sangat wajar, karena kami nilai Gubsu terkesan asal-asalan dalam mendudukkan seorang pejabat di kursi basah dinas pendidikan yang sama-sama kita ketahui sangat rentan korupsi dan kolusi,” paparnya.

Berdasarkan catatan Formapera, lanjut Yudis, indikasi pelanggaran hukum lewat penyelewengan wewenang di Disdik Sumut yang ujung-ujungnya merugikan keuangan negara sangat banyak. Apalagi menyangkut anggaran DAK, DAU dan BOS yang sudah menjadi rahasia umum.

“Salah satu contoh adalah kasus dugaan korupsi yang kini meyeret mantan Kepala SMA Negeri 8 Medan Jongor Ranto Panjaitan sebagai terdakwa. Ini di zaman Gubsu Edy Rahmayadi lho kejadiannya. Catatan kami banyak lagi kasus serupa di SMA atau SMK sederajat terjadi. Seharusnya kejadian di SMAN 8 ini jadi momentum bagi Gubsu untuk membersihkan maling uang rakyat dari ranah pendidikan, bukan malah diungkap media atau aparat berwajib dulu baru kebakaran jenggot,” tegas Yudis.

Harusnya, lanjut pria berlatar belakang jurnalis ini, jika ada aduan atau laporan tentang dugaan penyelewengan dana BOS segera ditindaklanjuti dan ditinjau ulang proses pengangkatan kepala sekolah sebagai penanggung jawab dana BOS.

“Kuncinya, jangan segan-segan atau jangan takut mengganti kepala sekolah dengan yang lebih bermoral dan memiliki integritas sehingga jargon Sumut Bermartabat itu tidak sekadar slogan,” tuturnya.

Lebih jauh ia juga meminta Gubsu membeberkan secara transparan kepada khalayak kenapa Prof Wan Syaifudin mengundurkan diri dari kursi Kepala Dinas Pendidikan Sumut secara tiba-tiba.

“Kalau cuma beliau mengaku ingin mengabdikan diri ke kampus sebagai home basenya, kok agak klise ya alasannya?. Harusnya sebelum dia menyatakan mundur, dia harus memaparkan apa-apa saja pekerjaan yang selama ini dilakukannya dan proyek apa saja yang digelontorkannya beserta anggarannya. Misalnya saja apa tanggungjawab dia soal kelanjutan kampung beasiswa. Jangan main mundur-mundur saja terus lepas tanggungjawab. Bisa saja selama dia memimpin yang memunculkan sorotan BPK?. Setiap asumsi kan sah-sah saja saya rasa,” sebutnya.

“Kemudian rumor yang mengatakan selama ini ada pungli rotasi kepala sekolah. Sekalipun itu isu kan harusnya ini harus tetap diselidiki kebenarannya. Tapi kan ini tidak, setelah BPK menyoroti baru Gubsu sibuk mengancam mau mengganti semua jajaran di Disdik Sumut. Ini kan sama saja menepuk air di dulang terpercik muka sendiri,” pungkasnya.

Sebelumnya, Edy mengatakan Dinas Pendidikan Sumut yang paling disoroti oleh BPK. Menurutnya, pengelolaan uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak dilakukan dengan baik.

“Yang pasti jelek sekali kinerja, masalah uang DAK, DAU, BOS, dia buruk sekali,” tutur Edy.

“Dinas Pendidikan,” jawab Edy saat ditanya Dinas mana yang kerjanya paling buruk.

Mantan Pangkostrad itu mengaku sudah meminta agar hal ini menjadi evaluasi. Edy mengancam akan mengganti seluruh pejabat di Dinas Pendidikan jika tidak mampu memperbaiki hal ini.

“Saya sudah perintahkan, ini segera evaluasi. Kalau perlu, satu dinas kita ganti semua, kalau memang harus,” jelasnya.KM-Tim

admin

Recent Posts

Polda Sumut Gelar Gerakan Pangan Murah di Medan Amplas, Warga Antusias Borong Beras Murah

koranmonitor - MEDAN | Dalam upaya membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, Direktorat Binmas…

56 tahun ago

Perayaan HUT ke-80 TNI, Gubernur Sumut Bobby Nasution Sebut TNI Berkontribusi Besar Jaga Kondusivitas

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah…

56 tahun ago

Wujudkan Medan Terang Benderang, Pemasangan dan Perawatan Dilakukan Dishub di 95.369 Titik LPJU

koranmonitor - MEDAN | Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, mencatat dari Januari hingga September 2025,…

56 tahun ago

Dengar Keluhan Masyarakat, Rico Waas: Permasalahan Banjir di Mabar Hilir Jadi Perhatian Khusus Pemko Medan

koranmonitor - MEDAN | Rasa antusias dan senang tampak jelas di wajah warga Kelurahan Mabar Hilir,…

56 tahun ago

3 Bandar Narkoba Ditangkap Saat Transaksi di Jalan Binjai-Kuala

koranmonitor - BINJAI | Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Binjai berhasil mengamankan pengamanan tiga…

56 tahun ago

Bandar Sabu Jalan Teratai Binjai Utara Ditangkap Saat Menunggu Pembeli

koranmonitor - BINJAI | Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Binjai berhasil menangkap seorang bandar…

56 tahun ago