Cek Virus Cholera, DKPP Sumut Ambil Sampel Bangkai Babi di Danau Siombak & Sungai Bederah

oleh

MEDAN | Dinas Ketahanaan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Kota Medan, akan mengambil sample dari bangkai babi yang ditemukan di Danau Siombak dan Sungai Bederah.

Hal itu dilakukan, guna untuk mengetahui apakah babi tersebut mati, karena hog cholera atau tidak.

“Kita sudah berkoordinasi ke Pemko Medan, untuk mereka turun kesana dan mengambil sample. Untuk memastikan apakah sama (penyebab) yang terjadi di daerah lain,” jelas Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut Azhar Harahap saat ditemui di kantornya, Rabu (6/12/2019).

Selain akan mengambil sample, pihaknya juga sudah melalukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumut. Mereka membahas bagaimana langkah yang diambil untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Berawal dari Dairi pada 25 Oktober 2019, kemudian Humbahas (Humbang Hasundutan) dan Deliserdang,” ujarnya.

Pihaknya pun langsung turun bersama Balai Veteriner setelah mendapatkan laporan. Hog cholera yang mewabah ke ternak babi masyarakat katanya, disebabkan oleh virus.

“Sehingga tidak bisa dilakukan pengobatan. Kita hanya bisa lakukan pencegahan,” tandasnya.

Meski belum bisa memastikan memastikan penyebab kematian babi yang ditemukan di Sungai Bederah dan Danau Siombak, pihaknya menduga, hewan tersebut mati karena penyebab yang sama.

Diketahui, ratusan bangkai babi ditemukan mengambang di Danau Siombak dan Sungai Bedera. Diduga hewan tersebut mati karena terjangkit hog cholera. Hal itupun membuat heboh masyarkat.KM-red