MEDAN | harapan tidak menjadi polemik. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengungkapkan, pihaknya melakukan evaluasi perihal beras yang berbau.
“Sedang kita evaluasi bersama Pak Dirjen. Tolong jangan dijadikan polemik. Nanti rakyat semakin tidak mau beli beras kan repot lagi kita. Kita mencari yang terbaik,” jelas Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Rabu (4/12/2019).
“Saya tak mau rakyat saya sakit, kecewa. Tapi saya tidak bisa semena-mena menghardik, memutuskan karena harus intelelktual, ilmiah. Harus dari laboratorium,” tambahnya.
Saat ini kata Edy, ketersediaan beras di Sumut memadai. Stok beras menjelang akhir tahun sudah dipikirkan oleh pemerintah. “Tadi disampaikan (stok beras) defisit tidak (defisit). Masih segini banyak,” ungkapnya.
Saat ini stok beras di Gudang Bulog terdapat 53 ribu ton. Sedangkan kebutuhan beras hingga saat Natal hanya 21 ribu ton.
Direktur Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag RI Veri Anggriono menambahkan, kehadirannya ke Sumut untuk memastikan kondisi di lapangan. Hasil temuan akan dikoordinasikan ke Bulog baik di pusat maupun di daerah.
“Seperti yang tadi disampaikan akan ditindaklanjuti. Kita lihat dengan kita uji di lab apakah masih bisa dikonsumsi,” ujarnya menganggapi temuan beras berbau apek.KM-red