Kapolri dan Panglima TNI Minta Nataru di Sumut Tidak Timbulkan Varian Baru Covid-19

MEDAN-koranmonitor | Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta, Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak menimbulkan varian baru penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut).

Pasalnya, tradisi pulang kampung masih kental di Sumut. Karena itu,  agar Forkopimda Sumut melakukan berbagai persiapan, dalam menghadapi Perayaan Nataru 2022.

“Di Sumut ada tradisi pulang kampung saat liburan panjang sehingga berpotensi terjadinya lonjakan Covid. Karena itu harus ada upaya untuk mengendalikan mobilitas masyarakat saat Perayaan Nataru 2022,” kata Kapolri dan Panglima TNI saat melakukan zoom meeting di rumah dinas Gubernur Sumut, Rabu (3/11/2021).

Kapolri mengatakan, untuk mencegah terjadinya lonjakan pasca pulang kampung Nataru, agar Forkopimda melakukan langkah-langkah antisipasi dan ini  harus menjadi perhatian tersendiri.

“Kita harus waspada dengan lonjakan internasional. Kemudian varian ini lebih mirip dengan varian delta. Begitu diberikan kelonggaran, maka angkanya naik lagi. Kegiatan akhir tahun yang sifatnya menyebabkan kerumunan agar dihindari,” katanya dihadapan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kapoldasu Irjen Panca Putra Simanjuntak, Kajatisu, Ketua DPRDSU, para PJU Kodam I/BB dan Poldasu serta unsur Forkopimda, saat melakukan zoom meeting di rumah Aula Tengku Rizal Nurdin Gubernuran.

Listyo mengakui, saat ini perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia semakin membaik. Meski angka penularan semakin menurun namun masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan.

“Pesan Presiden walaupun angka semakin baik kita harus prokes. Bahwa kondisi angka itu bisa berubah kalau lengah. Kita berada di rangking 1 di Asia Tenggara untuk penanganan pengendalian Covid-19 terbaik. Tapi kita tak boleh lengah dengan angka itu,” akunya.

Jenderal bintang empat itu menegaskan, ketika masyarakat lengah dan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Maka resiko terjadinya gelombang ketiga Covid-19 menghantui Indonesia, seperti yang dialami negara-negara maju.

“Kalau kita lengah dan abai dengan Prokes maka ada resiko terjadinya gelombang ketiga. Di Inggris walaupun vaksinasinya sudah 67 persen tapi masih terjadi fluktuasi. Secara nasional kita di angka 50 persen lebih, ini yang harus diantisipasi,” tegas Kapolri.KM-fad

admin

Recent Posts

Wakil Wali Kota Medan Tinjau Harga Pangan di Pasar Petisah dan Pusat Pasar

koranmonitor - MEDAN | Wakil Wali Kota Medan, H. Zakiyuddin Harahap saat meninjau harga bahan…

56 tahun ago

Pengedar Sabu Jalan Denai Ditangkap Polrestabes Medan, Terancam 12 Tahun Penjara

koranmonitor - MEDAN | Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan berhasil menangkap seorang pengedar sabu di Jalan…

56 tahun ago

Kahiyang Ayu Perkenalkan Wastra Khas Sumut kepada Istri Dubes AS

koranmonitor - MEDAN | Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Kahiyang Ayu, memperkenalkan…

56 tahun ago

Duo Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Ditembak Polisi di Medan

koranmonitor - MEDAN | Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal berhasil membekuk dua pelaku pencurian dengan…

56 tahun ago

Kunjungi Belawan, Anggota DPR RI Ijeck Harap Nelayan Manfaatkan SLC Demi Keselamatan

KORANMONITOR.COM, MEDAN - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah menyosialisasikan Sekolah Lapangan…

56 tahun ago

IHSG Masih Mampu Menguat, Rupiah dan Harga Emas Alami Penurunan

koranmonitor - MEDAN | Data manufaktur PMI China merealisasikan kenaikan pada bulan september menjadi 49.8. Sejumlah…

56 tahun ago