Kecewa Kinerja Kejari Paluta, Mantan Camat Batang Onang & Kades Segera Dilapor ke Kejatisu

MEDAN | Mahsiswa tergabung dalam Pengurus Daerah Gerakan Aktivis Mahasiswa (PD GAM) Paluta, sangat kecewa dengan kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang Lawas Utara (Paluta).

Ini terkait penanganan dugaan penyelewengan dana desa tahun 3016 hingga 2019, yang indikasi melibatkan mantan Camat Batang Onang, berinisial DH dan beberapa Kepala Desa (Kades). Mereka diduga telah menikmati untuk kepentingan pribadi dana desa tersebut.

Ini disampaikan Kordinator aksi, Siddik Siregar bersama massa PD GAM Paluta dihadapan Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kejatisu), Sumanggar Siagian, Senin (21/10/2019).

” Kami tidak percaya, hasil pengusutan atau penanganan yang dilakukan Kejari Paluta terhadap dugaan penyelewengan dana desa tahun 2015-2019 yang melibatkan Mantan camat Batang Onang dan beberapa Kades. Kami yakin, penanganan yang dilakukan tidak sesuai fakta dilapangan, sehingga Kejari Paluta menyatakan tidak ada unsur tindak pidana atas penggunaan dana desa,” sebut Siddik.

Dikatakan Siddik, fakta dilapangan penggunaan dan pengerjaan dana desa tersebut diduga telah diselewengkan. PD GAM Paluta telah melakukan investigasi dan berdasarkan fakta dilapangan. Seluruh pengerjaan bersumber dari dana desa tidak sesuai dengan ketentuan.

“Apa yang disampaikan Kejari Paluta tidak relevan. Kami menduga Kejari Paluta tidak maksimal dan diduga tidak menyeluruh melakukan penanganan ke lapangan. Kami akan lapor kembali dugaan penyelewengan dana desa oleh Mantan camat Batang Onang dan beberapa Kades ke Kejatisu. Kami minta Kejatisu ambil alih dan melakukan pengusutan hingga tuntas. PD GAM Paluta siap memberikan bukti-bukti,” tandasnya.

Sementara itu, Kasipenkum Kejatisu Sumanggar Siagian mengatakan, pihaknya siap menangani dan menerima laporan dugaan penyelewengan dana desa oleh Mantan Camat Batang Onang dan beberapa Kades dari PD GAM Paluta.

” Kita membutuhkan laporan resmi dan bukti-,bukti, sehingga kita melakukan pengusutan dugaan penyelewengan dana desa tahun 2015-2019″ terangnya.

Atas kecewa dengan kinerja Kejari Paluta. Massa PD GAM Paluta sempat melakukan protes dengan mengguncang- guncang pagar depan masuk kantor Kejatisu di Jalan AH Nasution Mefan.

PD GAM Paluta menuntut panggil dan periksa Mantan Camat Batang Onang, DH dan para Kades, soal indikasi dugaan korupsi mulai dari pengelolaan anggaran dana desa, hingga pekerjaannya tahun 2015 hingga 2019.

Para Kades yang harus dipanggil dan diperiksa Kejatisu antara lain, Kades Morang, Batang Onang Lama, Huta Lambung, Janjimauli, Padang Matinggi, Batu Nanggar dan desa lainnya. Beberapa Kades diduga melakukan perbuatan melawan hukum, yakni memperkaya diri .sendiri. Berdasarkan hasil investigasi kami di lapangan, fisik bangunan dana desa tidak seperti yang di harapkan dalam RAB masing-masing, bahkan hingga sekarang sudah ada yang rusak parah,” sebutnya.

PD GAM Paluta juga mendapat informasi pihak Kecamatan Batang Onang diduga melakukan pemungutan liar kepada Kades dalam hal pembuatan P APBDes, APBDes, RKPDes, SPJ DD, LPJ DD dengan jumlah yang sangat bervariasi mulai dari Rp.15.000.000,- sampai Rp.25.000.000.

Selain itu, PD GAM Paluta juga meminta Kejatisu periksa Kades Batang Baruar Julu, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara terkait Dugaan Penyelewegan Dana Desa tahun Anggaran 2017-2018.

Kemudian mengusut tuntas dugaan pengutipan dilakukan pihak Kantor Camat Simangambat dan Camat Halongonan Timur. Dimana, pengutipan dilakukan setiap pencairan Dana Desa dengan jumlah yang sangat bervariasi. Mulai Rp10 juta sampai Rp15 juta perdesa.KM-red