Krisis Covid-19 Makin Parah di India

koranmonitor | Krisis Covid-19 di negara India semakin parah, sehingga Kementerian Kesehatan setempat memutuskan mengosongkan lebih banyak tempat tidur di rumah sakit pemerintah.

Tempat tidur ini akan digunakan untuk menampung pasien Covid-19. Selain itu, banyak negara-negara bagian meminta tambahan pasokan oksigen, dan obat-obatan perawatan.

Negara berpenduduk 1,3 miliar itu mencapai rekor tertinggi 261.500 kasus baru pada hari Minggu (18/4/2011). Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, tiap pengetesan menunjukkan satu positif dari enam orang yang menjalani pengujian Covid-19.

India adalah negara dengan jumlah infeksi kedua terbesar di dunia dengan hampir 14,8 juta kasus.

Rumah sakit yang biasanya disediakan untuk karyawan kementerian atau perusahaan sektor publik, harus mengubah beberapa bangsal mereka menjadi fasilitas Covid-19 yang dilengkapi dengan ICU dan tempat tidur yang didukung oksigen, ventilator, laboratorium, dan staf perawatan kesehatan.

“Ini akan sangat membantu untuk mengatasi kekurangan tempat tidur yang dilaporkan dari beberapa negara bagian,” tambah kementerian itu.

Kereta api khusus akan mengangkut tanker oksigen ke negara bagian yang membutuhkan, sementara pemerintah mengatakan penggunaan oksigen untuk keperluan industri akan dibatasi.

Di ibu kota New Delhi, 25.500 infeksi dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Kota ini adalah yang paling parah terkena dampak Covid-19 di India.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal pada Minggu malam mencuit ada “kekurangan oksigen akut”, menambahkan dalam huruf besar bahwa “oksigen telah menjadi keadaan darurat”.

“Kasus-kasus meningkat sangat cepat … hanya tersisa 100 tempat tidur,” kata Kejriwal Minggu pagi dalam sebuah pernyataan video.

Kejriwal mengatakan tempat tidur tambahan akan disiapkan di beberapa sekolah dan kompleks olahraga.

Pemerintah setempat menambahkan jutaan peziarah yang menghadiri festival keagamaan yang sedang berlangsung Kumbh Mela harus dikarantina selama dua minggu jika mereka kembali ke Delhi.

Hampir 3.700 orang dinyatakan positif dalam sepekan terakhir di kota Haridwar, yang terletak di sepanjang sungai Gangga tempat Kumbh Mela diamati, kata pemerintah negara bagian Uttarakhand.

Pakar kesehatan telah memperingatkan festival itu bisa menjadi titik kluster “penularan super”.

Kepala Menteri Mamata Banerjee menyebut mereka butuh lebih banyak obat oksigen dan obat virus corona seperti remdesivir. Banerjee menambahkan bahwa negaranya juga membutuhkan lebih banyak vaksin untuk mengatasi wabah tersebut.

Sejauh ini, India telah memberikan lebih dari 122 juta suntikan vaksin. Namun, beberapa negara bagian mengeluhkan rendahnya stok dan para ahli mengatakan distribusi vaksin perlu dipercepat.vh/cnn

admin

Recent Posts

Sambutan Presiden Prabowo tentang Polri Berbanding Terbalik dengan Kasus di Sumut

koranmonitor - MEDAN |  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan perayaan pada peringatan Hari Bhayangkara…

56 tahun ago

Imbauan Bobby Nasution: Kantor Pemerintah dan Swasta di Sumut Perdengarkan Lagu Indonesia Raya

koranmonitor - MEDAN | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengimbau seluruh kantor-kantor pemerintah dan swasta…

56 tahun ago

Diskotik Blue Star Dan Samudra Selatan Dirazia, 3 Orang Pengunjung di Amankan

koranmonitor - BINJAI | Dalam rangka upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan menciptakan situasi kamtibmas yang…

56 tahun ago

Kompol Jama Purba Terima Piagam Penghargaan di HUT Bhayangkara ke-79

koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memberikan penghargaan kepada sejumlah…

56 tahun ago

Topan Ginting kena OTT, KPK Geledah Kantor PUPR Sumut, Sisir Jejak Suap di Proyek Jalan

koranmonitor - MEDAN | Pasca Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting tertangkap tangan (OTT)…

56 tahun ago

Momentum Hari Bhayangkara ke-79 Kapolda Sumut Mohon Maaf Masih ada Anggota Menyakiti Masyarakat

koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan permohonan maaf kepada…

56 tahun ago