LPA dan Pemerintah Diharapkan Bersinergi, Membangun Anak Indonesia Berkarakter Pancasilais

MEDAN | Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Medan melaksanakan Dialog dan Webinar, dengan Tema : Keteladanan Pemimpin Dalam Membentuk Karakter Anak’, Sabtu (1/8/2020) mulai pukul 14.00 – 16.30 Wib di Aula Hotel Residence Puri Medan.

Dalam kegiatan webinar/daring yang dimulai pukul 14.00 hingga 16.30 Wib, LPA Kota Medan menghadirkan beberapa Prof.Dr Maidin Gultom SH.M.Hum, Dr.Nispul Khori,M.Ag dan juga Ketua LPA Sumatera Utara Muniruddin Ritonga MH. Dan turut dihadiri srkitar 25 orang audiens serta 40 an peserta.

Sebagai pembicara, Dekan FH UNIKA St. Thomas Medan, Prof, Dr Maidin Gultom menjelaskan, karakter anak sangat ditentukan oleh orangtua. Dimana orangtua sangat berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada anaknya di dalam keluarga, melalui keteladanan dan kasih sayang.

” Sangat perlu setiap generasi muda yang akan masuk fase menjalani kehidupan berumahtangga, benar-benat mempersiapkan diri baik mental, dan ekonomi. Tujuannya, agar anak-anak dapat dibesarkan dengan pola pendidikan dan lingkungan yang baik,” sebut Prof, Dr Maidin Gultom.

Sementara itu, Dosen Pasca Sarjana UINSU, Dr Nipul Khoiri menyampaikan materi, salahsatunya instrumen pembentukan karakter anak adalah, lingkungan yang juga mencakup tanggungjawab pemerintah dalam menciptakan situasi bermasyarakat, yang ramah anak melalui kebijakannya.

Ditambahnya, sikap teladan pemimpin juga bisa mempengaruhi karakter anak Indonesia. Perilaku korupsi dan melanggar hukum yang dicontohkan oleh para pemimpin, dapat merusak mindset anak dan bahkan ditiru generasi yang akan datang.

“Maka dari itu, perlu memilih pemimpin yang taat hukum, dan anti korupsi agar dapat jadi teladan bagi masyarakat khususnya anak-anak,” sebut Dr Nipul Khoiri.

Selanjutnya, Ketua LPA Sumut, Muniruddin Ritonga MH menyampaikan sangat disayangkan sampai hari ini, baik Pemprov Sumut dan Pemko Medan sangat tidak peduli dengan LPA Sumut dan LPA Medan. Padahal mestinya LPA selaku stakeholder harus dirangkul untuk membangun kebijakan yang ramah anak, dan pro terhadap pemenuhan hak-hak dasar anak, sebagaimana diatur dalam UU 35/2014.

Maka dalam webinar ini, LPA Medan mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Dimana dalam fase krisis pandemi Covid-19 ini sudah berbulan-bulan tidak belajar atau bersekolah, dan hanya belajar daring saja.

Padahal kebijakan belajar daring, kata Muniruddin sangat tidak berkeadilan karena tidak semua orang memiliki gadget, dan kemampuan belanja kuota internet. Belum lagi distribusi sinyal juga belum merata di semua tempat di Sumut.

” LPA Sumut mengusulkan agar Pemprov Sumut secara perlahan mulai mengadaptasi era New Normal, agar jangan kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) alias belajar daring semakin lama. Dikhawatirkan kita dapat saja kehilangan generasi bangsa (lose generation), salah satu langkahnya adalah mulai membuka sekolah di daerah zona hijau. Namun tetap juga mematuhi standar protokol kesehatan,” pintanya.

Selanjutnya, Ketua LPA Kota Medan, Alihot Sinaga M.Sos juga menyampaikan. sistem daring tidak bisa diterima oleh setiap orang. Sebab tidak semua lapisan masyarakat mempunyai ekonomi yang sama.

Dengan acara diskusi tersebut, kata Alihot, pihaknya (LPA) berharap bersinergi dengan pemerintah dalam membangun anak Indonesia yang berkarakter Pancasilais, dalam menyongsong bonus demografi. Dan anak merupakan generasi penerus bangsa serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga mencapai tujuan seperti tema acara.

“Harapan kita Pengurus Pokja LPA di 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan di Kota Medan sampai bulan November 2020, agar terbentuk. Sehingga di bulan Februari 2021 semua pengurus kecamatan bisa mengikuti Musrembang, untuk ikut membahas bagaimana masalah-masalah anak ini bisa tersampaikan dan mendapat perhatian dari pemimpin di Medan. Kita juga berharap Medan punya pemimpin yang menjadi tauladan bagi anak,” sebut Alihot.KM-Rel/Fahmi