BATUBARA | Pemprovsu menyalurkan bantuan paket ke 34 kabupaten/kota se Sumatera Utara ,dalam bentuk JPS (Jaring Pengaman Sosial) untuk meringankan kesulitan ekonomi masyarakat sebagai dampak Covid-19.
Di Kabupaten Batu Bara, Pemprovsu menyalurkan bantuan sembako sebanyak 60.769 paket senilai Rp 13,6 miliar. Paket bantuan sembako senilai masing-masing Rp 225.000 perpaket di drop ke posko Bantuan Sembako Pemrovsu di Komplek SMAN 1 Sei Suka.
Meski bantuan sembako sudah tiba pada 19 Mei 2020, namun hingga Senin (1/6/2020) terlihat masih banyak bantuan yang menumpuk di posko.
Di posko terlihat pekerja sibuk menimbang gula serta mempacking bantuan dalam wadah kardus.
Kadis Sosial Kabupaten Batu Bara Ishak kepada wartawan, Senin (1/6/2020) mengakui, meski pihaknya bekerja 24 jam dengan puluhan pekerja mempacking bantuan. Namun baru sekitar 30.600 paket yang tersalurkan.
Sisanya menurut Ishak ditargetkan tersalurkan hingga ke kecamatan dan desa dapat diselesaikan, dalam minggu ini atau setidak-tidaknya sebelum siswa kembali masuk ke sekolah.
“Sisanya ada sekitar 22.000 paket yang belum tersalurkan. Itu kan ada sekitar 37.000 lagi yang belum memperoleh bantuan. Karena itu sekitar 15.000 lagi masyarakat yang terdampak apabila tidak ada lagi dari provinsi direncanakan ditanggung Pemkab Batu Bara”, terang Ishak.
Pada kesempatan tersebut Ishak menjelaskan, pernyataan anggota DPRDSU Dapil 5 Asahan Tanjung Balai dan Batu Bara, pada kunkernya ke Posko Sabtu (30/5/20) yang menyebutkan bantuan Gubsu ditelantarkan, di posko Kabupaten Batu Bara kurang tepat.
Menurut Ishak saat itu telah siap diberangkatkan 7000 paket Sembako untuk Kecamatan Air Putih. Namun disebutkan Ishak sebelum seluruh paket diberangkatkan, tiba-tiba hujan turun sehingga ada 20 paket yang sempat basah terkena hujan.
“Jadi bukan diterlantarkan karena kita disini 24 jam”, ujar Ishak.
Selain paket yang basah, adanya beras yang dinilai tidak bermutu itu tanggungjawab penyalur dari provinsi. Disebutkan Ishak, baik paket yang basah maupun beras yang tidak bermutu sudah diganti oleh penyalur.
Sedangkan lambannya penyaluran akibat bantuan yang tiba belum dalam bentuk paket. Dinsos sebagai penanggungjawab posko bahkan mempekerjakan puluhan warga untuk mempercepat pemackingan.
Pada waktu bersamaan sebanyak 5 anggota DPRD Batu Bara lintas partai lintas komisi terlihat turun melakukan pengecekan penyaluran bantuan JPS dari Pemprovsu.
Ajijul salah seorang anggota dewan yang turun mengakui hasil pemantauan mereka beras mutu tidak baik dan paket yang rusak akibat terkena hujan sudah diganti oleh pihak provinsi.KM-Red/EP
koranmonitor - MEDAN | Terpidana kasus pembalakan pembohong, Adelin Lis, resmi menghirup udara bebas atau…
koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, bertemu Kapolda Sumatera Utara,…
koranmonitor - MEDAN | Kaldera Danau Toba kembali meraih status green card (kartu hijau) dari…
koranmonitor - MEDAN | Bantuan dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mulai disalurkan ke berbagai…
koranmonitor -MEDAN | Provinsi Sumatera Utara (Sumut) resmi meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas…
koranmonitor - MEDAN | Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut bersama tim gabungan berhasil, mengungkap praktik…