Polisi Amankan 8 Anak Ikut Unras di Batubara, 2 Positif Pakai Narkoba

BATUBARA | Delapan anak dibawah umur diamankan petugas Polres Batubara, saat bergabung dengan sekelompok massa untuk ikut unjuk rasa (Unras) di depan Kantor Bupati Batubara, di Lima Puluh, Senin (30/9/2019) sekira pukul 11.00 WIB.

Para pelajar berseragam putih abu-abu itu, merupakan siswa di salah satu madrasah Aliyah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara. Satu dari delapan yang diamankan, berinisial RD (16) warga Dusun IV Desa Pematang Panjang, Kecamatan Lima Puluh Pesisir.

Kapolres Batubara, AKBP Robin Simatupang melalui Paur Humas Aiptu Ismunazir membenarkan 7 anak sekolah, dan seorang anak dibawah umur yang tidak bersekolah lagi, terpaksa diamankan karena keterlibatan mereka pada Unras.

Terhadap kedelapan anak dibawah umur tersebut dilakukan tes urine, dengan hasil 2 positif narkoba jenis ganja dan sabu. Sedangkan 6 lainnya dinyatakan negatif.

“Hasiltes urine, 2 anak dibawah umur itu positif narkoba. RD positif menggunakan ganja, sedangkan satu pelajar positif sabu-sabu,” sebut Izmunazir.

Tambah Ismunazir, orangtua dari kedelapan anak itu sudah dipanggil ke Polres Batubara, dan membuat surat pernyataan. Kemudian, para anak itu dikembalikan kepada oramgtuanya masing-masing.

“Kami nggak tahu, kami cuma ikut-ikut saja tanpa bayaran”, jawab RD dan tujuh pelajar saat ditanyai wartawan di Mapolres Batubara.

Sementara itu, massa dari Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pembinaan Hukum dan Hak Azasi Manusia Kabupaten Batubara, menggelar unjukrasa menyampaikan aspirasi didepan Kantor Bupati Batubara.

Kordinator lapangan Ali Tarmizi dalam orasinya menuntut dugaan penyalahgunaan anggaran pembangunan biaya perehaban Pos Kamling tahun 2019, serta sisa aset perehaban kantor Desa Sei Muka di Desa Sei Muka, Kecamatan Datuk Tanah Datar, yang diduga untuk kepentingan pribadi Kepala Desa (Kades).

Dengan pengawalan pihak kepolisian dan Satpol PP, sejumlah anak dibawah umur dengan seragam sekolah ikut dalam unjukrasa. Petugas pun langsung mengamankan anak dibvawah umur.

“Kami nggak tahu, kami cuma ikut-ikut saja tanpa bayaran”, jawab RD dan para pelajar seirama saat ditanyai wartawan di Mapolres Batubara.KM-eps