RUPS-LB Bank Sumut, Syaiful Azhar Jadi Komisaris Utama Independen

MEDAN-koranmonitor | PT. Bank Sumut mengesahkan laporan keuangan Tahun Buku 2020, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, dan Luar Biasa (LB) Bank Sumut, Senin (15/3/2021) dilantai 10 di Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan.

Dalam agenda lainnya, dilaksanakan penetapan H Syaiful Azhar sebagsi Komisaris Utama Independen. Dimana pemegang saham PT. Bank Sumut sepakat menetapkan H Syaiful Azhar sebagai Komisaris utama Independen Bank Sumut, setelah sebelumnya jabatan tersebut kosong pasca berakhirnya jabatan Rizal Fahlevi Hasibuan.

Dengan penetapan ini, struktur manajemen dan Komisaris Bank Sumut kini telah lengkap. Dalam RUPS Tahunan dan RUPS-LB tersebut, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi selaku Pemegang Saham Pengendali diwakilkan oleh Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajeckshah.

Pada RUPS-LB juga dihadiri Bupati dan Wali Kota pemegang saham Bank Sumut, serta jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank Sumut.

Musa Rajeckshah saat diwawancarai wartawan mengatakan, pengangkatan H. Syaiful Azhar sudah disetujui seluruh pemegang saham Bank Sumut.

“Kita harapkan dengan pengangkatan ini, pastinya Dewan Komisaris bisa menjadi pendorong untuk jajaran direksi bekerja untuk lebih baik lagi. Jajaran Dewan Komisaris adalah perpanjangan tangan pemegang saham, untuk bisa memonitor kegiatan di Bank Sumut dan bisa dijadikan laporan nantinya,” kata Wagubsu.

Sementara itu Komisaris Utama Indrpenden Syaiful Azhar kepada wartawan mengatakan, untuk kemajuan Bank Sumut, ia akan senantiasa mengawasi dan memonitor pelaksanaan tugas-tugas direksi.

“Dengan kondisi perekonomian yang saat ini terus berkembang, kita akan mendorong direksi untuk dapat meningkatkan peran Bank Sumut, dalam menghasilkan laba yang lebih besar lagi dan juga bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sumut. Bank Sumut ini merupakan salah satu bagian untuk mendorong perekonomian Sumut, dan bisa mensejahterakan masyarakat Sumut,” sebut Syaiful Azhar..

Kembali disampaikan Syaiful Azhar, terkait dengan rencana IPO Bank Sumut, pihaknya juga mendorong pelaksanaannya. ” Diharapkan, IPO ke depannya bisa membawa manfaat yang lebih besar lagi untuk kemajuan Bank Sumut,” ungkapnya.

Aset Melesat Jadi Rp 33,5 T

Menutup Tahun Buku 2020, aset Bank Sumut mencatatkan kenaikan 5,6%, dan melesat menjadi Rp 33,5 triliun dari Desember 2019 sebesar Rp 31,7 triliun.

Lalu, himpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 26,9 triliun atau meningkat 7,06%, dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp 25,1 triliun. Untuk penyaluran kredit sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 23,6 triliun. Sementara rasio non performing loan (NPL) juga mampu ditekan dari 4,36% menjadi 3,54%. Adapun laba Bank Sumut terkontraksi 5,54% menjadi Rp 515 miliar.

Dalam agenda RUPS Tahunan dan RUPS-LB tersebut, adalah pemberian kewenangan bagi Dewan Komisaris untuk mengesahkan penerbitan saham Triwulan II, III dan IV Tahun 2021 dan Triwulan I Tahun 2022, penetapan dana CSR serta persetujuan untuk memulai proses pelaksanaan IPO (Initial Public Offering) PT Bank Sumut.

Agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 dan menyampaikan deviden yg didapat di tahun2020. Semua pemegang saham sudah setuju dan menerima hasil laporan buku. Ada masukan -masukan untuk meningkatkan kinerja PT Bank Sumut dan menjadi bank yang dipercaya oleh masyarakat.

Masukan-masukan dari pemegang saham kepada direksi Bank Sumut diantaranya, terkait efisiensi dalam biaya operasional agar bisa ditekan sesuai target yang telah ditetapkan. Dan juga ke depan Bank Sumut bisa menjadi bank perusahaan terbuka.

Direktur Utama Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo mengatakan, terkoreksinya laba Bank Sumut lebih dikarenakan perseroan memupuk cadangan (CKPN), sebagai antisipasi melonjaknya NPL terkait program restrukturisasi kredit sebagaimana POJK 11/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Virus Covid-19.KM-vh/red